REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Wabah demam babi Afrika menyebar luas di Vietnam dan merugikan industri pertanian lokal. Pemerintah menyatakan kasus kali ini memaksa pemusnahan tiga kali lipat jumlah babi yang dimusnahkan tahun lalu.
"Wabah ini berkembang dengan cara yang rumit. Ini mengancam untuk menyebar dalam skala besar," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan, Kamis (25/11).
Wabah tahun ini telah menyebar ke 2.275 daerah di 57 dari 63 kota dan provinsi di negara itu. Pemerintah menambahkan bahwa pihak berwenang sejauh ini tahun ini telah memusnahkan 230 ribu babi.
Demam babi Afrika tidak berbahaya bagi manusia tetapi sering berakibat fatal bagi babi. Penyakit itu berasal dari Afrika sebelum menyebar ke Eropa dan Asia dan telah membunuh ratusan juta babi.
Vietnam melaporkan kasus demam babi Afrika pertamanya di antara kawanan babinya pada Februari 2019. Penyakit ini memaksa pemusnahan sekitar 20 persen kawanan babi dan menggandakan harga daging babi domestik pada awal tahun lalu. Wabah mereda selama sisa tahun lalu dan awal tahun ini sehingga memungkinkan negara itu untuk membangun kembali kawanan babi.