Kamis 25 Nov 2021 16:03 WIB

Nadiem akan Terus Dorong Rekrutmen Guru PPPK

‘Karena kalau nggak bisa menafkahi keluarga, gimana mau berkualitas,’ kata Nadiem.

Rep: Ronggo Astungkoro / Red: Ratna Puspita
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, saat mengikuti upacara Hari Guru Nasional 2021 di Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).
Foto: Dok. BHKM Kemendikbudristek
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, saat mengikuti upacara Hari Guru Nasional 2021 di Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Kamis (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan mengeluarkan berbagai macam program untuk guru. Salah satunya, program-program yang akan dapat memastikan semua guru honorer bisa ikut proses seleksi perekrutan guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hingga lolos mendapatkan formasi. 

"Kami akan terus mendorong rekrutmen PPPK untuk memastikan semua guru honorer bisa ikut tes seleksi dan lolos mendapat formasi. Itu sudah pasti prioritas pertama kami. Karena kalau nggak bisa menafkahi keluarga, gimana mau berkualitas," kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, pada kegiatan Hari Guru Nasional 2021 di Jakarta Pusat, Kamis (25/11). 

Baca Juga

Nadiem mengatakan, Kemendikbudristek juga akan meluncurkan berbagai macam platform teknologi. Bukan hanya akan membagikan laptop dan proyektor dengan jumlah terbesar di sejarah Indonesia, tapi juga akan memberikan pelatihan daring yang bisa diikuti guru-guru secara mandiri sesuai kebutuhannya. 

"Bukan belajar teori-teori doang. Yang praktis, dari guru untuk guru. Yang relevan dan praktis. Itu kuncinya," kata Nadiem. 

Nadiem mengatakan, Kemendikbudristek juga akan mulai menawarkan kurikulum yang jauh lebih merdeka, yang dapat lebih bisa dimengerti oleh guru, fleksibel, dan dapat memberikan kesempatan guru untuk berkreasi dan berinovasi sehingga proses pembelajaran lebih mudah. Nadiem mengatakan, kurikulum tersebut kini sedang diuji coba di sekolah-sekolah penggerak. 

"Kurikulum yang kita tawarkan tahun depan adalah kurikulum yang memberikan kemerdekaan kembali pada guru-guru. Jadi banyak hal pasti menarik tahun depan. Tolong ditunggu. Sabar," kata Nadiem. 

Pada kesempatan itu, Nadiem juga menyampaikan, selama ini seorang guru harus melalui masa-masa yang amat menantang. Menurut dia, selain dijajah oleh keseragaman dan regulasi, kesejahteraan para guru juga masih banyak yang belum terjamin. 

"Sudah dijajah oleh keseragaman, dijajah oleh regulasi, kesejahteraannya banyak yang masih belum terjamin. Ini adalah masa yang luar biasa menantang," kata dia. 

Dia pun berterima kasih kepada para guru di seluruh Indonesia atas segala pengorbanan yang sudah dilakukan, baik setelah maupun sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Dia mengatakan, guru-guru gigih dalam berupaya mengajar para peserta didik dengan segala keterbatasan yang ada. 

"Satu hal yang membuat saya bingung tapi senang adalah dari semua perjalanan saya di seluruh Indonesia bertemu dengan guru honorer, guru penggerak, kepala sekolah tidak pernah ada sekali pun kata putus asa itu keluar," kata dia. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement