Kamis 25 Nov 2021 17:45 WIB

Pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul Bertambah

Dalam sehari, kasus positif Covid-19 di Bantul bertambang 10 orang.

Petugas Brimob Polda DIY menyemprot disinfektan di Yogyakarta, Selasa (23/11). Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, penyemprotan disinfektan kembali dilakukan oleh Brimob Polda DIY. Penyemprotan disinfektan dilakukan bergantian terutama di tempat yang menjadi tempat kunjungan wisatawan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas Brimob Polda DIY menyemprot disinfektan di Yogyakarta, Selasa (23/11). Untuk pencegahan penyebaran Covid-19, penyemprotan disinfektan kembali dilakukan oleh Brimob Polda DIY. Penyemprotan disinfektan dilakukan bergantian terutama di tempat yang menjadi tempat kunjungan wisatawan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam sehari bertambah 10 orang. Sehingga total kasus positif menjadi 57.283 orang.

Berdasarkan data Satgas Penanggulangan Covid-19 Bantul, tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Sewon empat orang, Banguntapan tiga orang serta dari Dlingo, Piyungan dan Kasihan, masing-masing satu orang.

Baca Juga

Dalam periode yang sama terdapat kasus konfirmasi Covid-19 yang sembuh berjumlah dua orang, dari Kecamatan Sewon dan Sedayu, sehingga total angka kesembuhan di Bantul menjadi 55.630 orang.

Sementara kasus konfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia pada hari yang sama tidak ada tambahan, sehingga total kasus kematian akibat virus corona jenis baru di Bantultetap 1.569 orang.

Dengan perkembangan kasus harian itu, maka jumlah kasus aktif Covid-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi maupun karantina di selter dan rumah sakit wilayah Bantul per Rabu (24/11) tersisa 84 orang.

Pasien isolasi itu tersebar di 16 dari total 17 kecamatan se-Bantul, dengan jumlah terbanyak dari Sewon 16 orang, sementara paling sedikit dari Sedayu, Kasihan, Pleret, Jetis dan Sanden, masing-masing satu orang.

Sementara itu, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih terus mengimbau seluruh masyarakat dan tenaga kesehatan, agar selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah keterpaparan Covid-19.

"Karena sekuat apapun upaya pemerintah dalam pengendalian Covid-19, tidak akan cukup apabila tidak didukung oleh masyarakat dengan mematuhi protokol kesehatan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement