REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Sejak melakoni debut bersama tim senior Barcelona di laga kompetitif pada usia 17 tahun, Oktober 2004 silam, Lionel Messi menjelma menjadi salah satu pesepak bola terbaik di sepanjang sejarah olahraga si kulit bundar. Pemain berjuluk La Pulga, yang diterjemahkan secara bebas berarti si kutu, itu menulis ulang berbagai catatan rekor di pentas sepak bola.
Pengakuan terhadap bakat dan kemampuan Messi di atas lapangan pun terwujud dalam berbagai penghargaan bergengsi, tidak terkecuali pesepak bola terbaik sejagat atau Ballon d'Or. Bahkan, tidak ada satu pun pemain di sepanjang sejarah sepak bola yang memiliki koleksi Ballon d'Or lebih banyak dari Messi, enam trofi.
Trofi Ballon d'Or ini melengkapi berbagai penghargaan individu yang direngkuh Messi. Mulai dari trofi pesepak bola terbaik sejagat versi FIFA, enam kali terpilih sebagai pemain terbaik La Liga Spanyol, enam kali meraih gelar sepatu emas Eropa, dan top skorer Piala Dunia 2014, hingga terakhir pemain terbaik dan top skorer Copa America 2021.
Belum lagi dengan prestasi Messi, baik di level klub ataupun bersama timnas Argentina. Pemain berusia 34 tahun itu mempersembahkan 10 titel La Liga, tujuh gelar juara Copa del Rey, dan empat trofi Liga Champions buat Barcelona.
Selama memperkuat Barca, Messi telah menyumbang 672 gol dan 301 assist dari 778 penampilan di semua ajang. Sementara buat Albiceleste, Messi mengemas 80 gol dari 158 caps di semua kompetisi. Torehan Copa America 2021 menjadi persembahan pertama dan teranyar Messi buat timnas senior Argentina.
Deretan pengakuan, penghargaan, serta prestasi ini pun membuat La Pulga dianggap menjadi salah satu bakat terbaik yang pernah dilihat di pentas sepak bola. Terlepas dari berbagai torehan prestasi itu, Messi tidak selamanya mengakhiri laga dengan kemenangan dan kegembiraan. Tidak hanya sekali, Messi dan tim yang diperkuatnya menjadi pesakitan di sebuah laga.
Terakhir, Messi terpaksa gigit jari usai gagal membawa Paris Saint Germain (PSG) memetik poin kala melawat ke kandang Manchester City pada laga kelima penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (25/11) dini hari WIB. Les Parissien dipaksa pulang dengan tangan hampa dalam lawatan ke Stadion Etihad tersebut usai menyerah, 1-2, dari tim tuan rumah.
Namun, ini bukanlah kekalahan terbesar atau paling menyakitkan yang pernah dirasakan Messi di sepanjang kariernya hingga saat ini. Berdasarkan lansiran SportsKeeda, berikut lima kekalahan terbesar megabintang asal Rosario, Argentina, tersebut.