REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Ketua parlemen Swedia mengatakan perdana menteri dari Partai Demokrat Sosial Magdalena Andersson akan mendapatkan kesempatan kedua. Andersson mundur dari jabatan perdana menteri beberapa jam usai dipilih anggota parlemen.
Langkah Andersson mundur sebagai perdana menteri pada Rabu (24/11) lalu dipicu keputusan mitra koalisinya Partai Hijau yang keluar dari pemerintah. Setelah rancangan anggaran pemerintah kalah di parlemen.
Andersson tidak sempat mengambil alih jabatan dari perdana menteri saat ini Stefan Lofven. Ia segera mengundurkan diri.
"Niat saya pada sore ini mencalonkan Magdalena Andersson untuk jabatan perdana menteri," kata ketua parlemen di konferensi pers, Kamis (25/11).
Dengan tidak adanya calon lain Andersson tampaknya akan kembali memenangkan pemungutan suara di Riksdag. Pemungutan suara digelar akan 29 November. Ketua parlemen mengatakan peristiwa Rabu lalu 'tidak dapat dipahami' rakyat Swedia.
Ia mengatakan tindakan partai-partai telah merusak kepercayaan rakyat pada parlemen, sistem politik dan politisi itu sendiri. Gejolak politik Andersson ditimbulkan parlemen yang terpecah-peca.