Jumat 26 Nov 2021 03:40 WIB

UMM Luncurkan Tiga Buku tentang Profesor Malik Fadjar

Muhadjir Effendy berharap lewat buku pembaca bisa memahami kehumanisan Malik Fadjar

Wakil Rektor I UMM Profesor  Syamsul Arifin, saat menyambut para tamu dan peserta pada kegiatan  refleksi dengan mengenang Profesor Malik Fadjar.
Foto: Humas UMM
Wakil Rektor I UMM Profesor Syamsul Arifin, saat menyambut para tamu dan peserta pada kegiatan refleksi dengan mengenang Profesor Malik Fadjar.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Untuk memperingati Hari Guru Nasional, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melangsungkan refleksi dengan mengenang Profesor Malik Fadjar. Kegiatan ini dilengkapi dengan peluncuran tiga buku yang membahas Malik Fadjar dan juga lagu "Ampunkanku Ya Rabbi" karya warga binaan Lapas Perempuan Kota Malang.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Profesor Muhadjir Effendy  mengaku telah mengetahui Malik sejak kelas 3 SMP.

Menurut Muhadjir, Malik sempat ingin pergi ke Jakarta tapi diyakinkan untuk berkiprah di UMM.  "Dia bisa menjadi orang hebat meski berada di Malang, tepatnya berjuang membangun UMM," kata Muhadjir.

Sayangnya, Malik waktu itu belum memiliki kartu anggota Muhammadiyah tidak bisa mencalonkan diri menjadi rektor UMM. Muhadjir mengatakan, ia sampai bersusah payah ke Yogyakarta untuk mengurusnya. Berbagai pengalaman yang telah dilalui oleh Pak Malik menjadi pengingat bagi yang lain untuk terus meneladani kehumanisan dan pandangan-pandangan yang luar biasa.

Sementara itu, Wakil Rektor I UMM Profesor Syamsul Arifin mengatakan, pada agenda ini para peserta bisa memahami pemikiran Malik. Apalagi dengan hadirnya berbagai narasumber sehingga bisa memahami dengan beragam perspektif.

Pada rangkaian peluncuran buku, Peneliti dari BRIN, Profesor Siti Zuhro mengungkapkan, Malik sudah menjadi seseorang yang penting dalam dunia pendidikan. Semua sepak terjang Malik ketika menjadi rektor hingga menteri senantiasa memberikan teladan. "Nanti mungkin bisa kita ajukan menjadi pahlawan yang concern dalam bidang pendidikan," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (25/11).

Ia teringat tatkala Malik menghubunginya untuk mengajukan permintaan buku untuk rumah baca yang didirikan Malik. Saat ini, rumah baca itulah yang menjadi inspirasi Siti untuk menggalakkan Desa Cerdas di berbagai wilayah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement