Jumat 26 Nov 2021 06:05 WIB

Kemenkominfo: Hoaks Covid-19 Paling Banyak di Facebook

Hoaks terkait Covid-19 paling banyak diunggah melalui platform medsos Facebook.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Mas Alamil Huda
ementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat, hoaks terkait Covid-19 paling banyak diunggah melalui platform medsos Facebook.. Foto:Berita-berita hoaks terkait Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Republika
ementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat, hoaks terkait Covid-19 paling banyak diunggah melalui platform medsos Facebook.. Foto:Berita-berita hoaks terkait Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 di media sosial (medsos) seolah tak pernah habis. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat, hoaks terkait Covid-19 paling banyak diunggah melalui platform medsos Facebook.

"Pada platform Facebook sejumlah 4.463 unggahan (hoaks tentang Covid-19). Kini pemutusan akses telah dilakukan terhadap 5.031 unggahan hoaks Covid-19 dan 131 unggahan lainnya sedang dalam proses tindak lanjut," kata Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, dalam konfrensi pers secara daring, Kamis (25/11). 

Baca Juga

Kemenkominfo, sambungnya, telah mengidentifikasi beragam hoaks dan disinformasi yang disebarkan melalui media sosial sejak Januari 2020 hingga hari ini. Total ada 1.999 isu hoaks tentang Covid-19 dalam 5.162 unggahan media sosial. 

Kemenkominfo juga mengidentifikasi 395 isu hoaks mengenai vaksinasi dalam 2.449 unggahan media sosial dan Facebook juga menjadi platform yang paling banyak mengunggah hoaks tentang vaksinasi sebanyak 2.257 unggahan.

Selain itu, ada juga 48 isu hoaks mengenai Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 1.194 unggahan media sosial.Dari jumlah itu, telah dilakukan pemutusan akses terhadap 1.038 unggahan dan 156 sedang dalam proses. Ia menambahkan, ada juga hoaks tentang PPKM dan paling banyak disebarkan melalui Facebook sebanyak 1.176 unggahan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement