Jumat 26 Nov 2021 06:11 WIB

Indonesia Masuk 5 Negara dengan Penurunan Kasus Signifikan

Indonesia masuk satu dari lima negara yang berhasil turunkan kasus secara signifikan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah pengunjung turun dari perahu usai berkeliling di Pantai Wisata Nipah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB. Indonesia menjadi satu dari lima negara yang berhasil menurunkan kasus secara signifikan.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sejumlah pengunjung turun dari perahu usai berkeliling di Pantai Wisata Nipah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, NTB. Indonesia menjadi satu dari lima negara yang berhasil menurunkan kasus secara signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang berhasil menurunkan kasus secara signifikan dan mempertahankannya dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain Indonesia, terdapat India, Filipina, Iran, dan juga Jepang.

“Setidaknya, terdapat lima negara termasuk Indonesia yang berhasil menurunkan kasus dengan signifikan dan dapat mempertahankan penurunan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama,” kata Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (26/11).

Baca Juga

Wiku memaparkan, penurunan kasus di India mencapai 97 persen dari puncak kasus. Penurunan inipun mampu bertahan selama 201 hari dengan jumlah kasus pekanan saat ini yang mencapai 69.165 lebih rendah dibandingkan jumlah kasus terendah sebelum lonjakan yakni 78.395.

Sedangkan Filipina berhasil menekan kasus hingga 94,3 persen dari puncak lonjakan dengan penurunan kasus yang bertahan hingga 71 hari. Jumlah kasus pekan di Filipina saat ini sebesar 8.342 yang lebih rendah dibandingkan titik terendah sebelum puncak yakni 34.284.

Di Iran, terjadi penurunan kasus sebesar 87 persen dari puncak kasus dengan penurunan kasus yang bertahan selama 100 hari terakhir. Saat ini kasus pekanannya sebesar 36.367 yang lebih rendah dari jumlah kasus terendah sebelum lonjakan yaitu sebesar 55.271.

Sementara di Jepang, kasus mengalami penurunan 99,5 persen dari puncak kasus dan telah bertahan selama 157 hari. Penurunan ini berhasil ditekan sangat signifikan dengan titik kasus pekanan terendah sebelum lonjakan mencapai 9.986 kasus, sedangkan saat ini hanya sebesar 890.

Di Indonesia, kata Wiku, telah berhasil menurunkan kasus hingga 99,3 persen dari puncak lonjakan dan mampu bertahan selama 130 hari. Saat ini, kasus pekanan di Indonesia sebesar 2.564 jauh lebih sedikit dibandingkan titik terendah sebelum lonjakan yaitu 26.126 kasus.

“Jumlah ini juga jauh lebih sedikit jika disandingkan dengan jumlah penduduk di mana Iran dan Filipina yang penduduknya lebih sedikit dari Indonesia masih memiliki jumlah kasus yang lebih besar,” ungkap Wiku.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement