Jumat 26 Nov 2021 09:07 WIB

Libur Akhir Tahun, Penjualan Tiket Pesawat akan Dibatasi

Pembatasan dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Calon penumpang pesawat melakukan lapor diri sebelum keberangkatannya di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9). Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022, penjualan tiket pesawat akan dibatasi.
Foto: Antara/Fauzan
Calon penumpang pesawat melakukan lapor diri sebelum keberangkatannya di area Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/9). Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022, penjualan tiket pesawat akan dibatasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2021/2022, penjualan tiket pesawat akan dibatasi. Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, rencana tersebut tengah dibahas.

“Ini nanti kami sudah bicara dengan regulator, sequencenya kami atur. Sudah kami usulkan dan sudah kami bahas,” kata Awaluddin saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (25/11).

Baca Juga

Awaluddin menjelaskan hal tersebut diupayakan untuk melakukan pendistribusian pergerakan penumpang dan pesawat. Dengan begitu, Awaluddin mengharapkan, maskapai tidak menjual tiket menumpuk pada satu titik seperti hanya peak days saja.

Untuk itu, pembatasan dan pengaturan penjualan tiket akan dilakukan. “Pendistribusian penjualan tiket lebih landai. Ada pembatasan penjualan per hari. Di luar konteks jumlah hari tertentu sudah ditutup. Dibuka lagi besok,” ungkap Awaluddin.

Dengan begitu, Awaluddin menilai dampaknya akan lebih baik kepada calon penumpang. Dia menuturkan, calon penumpang akan bepergian dengan sistem yang sudah diatur dengan baik selain adanya penambahan penerbangan.

“Itu mekanisme yang menurut kami lebih relatif sinkron dengan kebutuhan masyarakat, operasi bandara, dan maskapai juga bisa diatur,” tutur Awaluddin.

Meskipun begitu, Awaluddin mengatakan saat ini seperti di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta kapasitasnya masih longgar. Awaluddin menuturkan, kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta masih sekitar 40 ribu hingga 50 ribu per hari.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement