REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Ilmuwan Afrika Selatan pada Kamis (25/11) telah mendeteksi varian baru Covid-19 dalam jumlah kecil.
Varian yang disebut B.1.1.529 itu memiliki konstelasi yang sangat tidak biasa, dan mengkhawatirkan karena dapat membantu menghindari respons imun tubuh sehingga lebih menular.
Tanda-tanda awal dari laboratorium diagnostik menunjukkan, varian tersebut telah meningkat pesat di Provinsi Gauteng yang padat penduduk. Varian baru itu kemungkinan sudah menyebar di delapan provinsi lainnya di Afrika Selatan.
Sementara itu, para ilmuwan meyakini,sebanyak 90 persen kasus baru di Gauteng merupakan varian baru B.1.1.529. Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) melaporkan 2.465 kasus baru Covid-19.
NICD tidak mengaitkan infeksi baru Covid-19 dengan varian baru. Namun, beberapa ilmuwan lokal terkemuka menduga varian baru menjadi penyebab kenaikan kasus di Afrika Selatan.