Jumat 26 Nov 2021 14:32 WIB

Padang Panjang Terima Penghargaan Kota Sehat

Padang Panjang menerima tiga piagam penghargaan sekaligus terkait kota sehat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Pekerja membersihkan rumput di halaman Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) di Padangpanjang, Sumatera Barat, Ahad (22/3/2020). .
Foto: ANTARA/iggoy el fitra
Pekerja membersihkan rumput di halaman Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM) di Padangpanjang, Sumatera Barat, Ahad (22/3/2020). .

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kota Padang Panjang, Sumatra Barat menerima penghargaan sebagai Kota Sehat. Padang Panjang menerima tiga piagam penghargaan sekaligus.

Swasti Saba Wistara Tingkat Nasional dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Penghargaan Kota Sehat Stop BABS, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), dan Penghargaan atas partisipasi dalam mengikuti verifikasi KKS Tahun 2021 dari Gubernur Sumbar.

Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy yang menyerahkan penghargaan tersebut mengatakan Kota Padang Panjang yang menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Sumbar yang lolos verifikasi KKS Swasti Saba Wistara Tingkat Nasional Tahun 2021.

"Kota Padang Panjang menjadi yang terbanyak menerima penghargaan. Ini menjadi catatan dan harus dipertahankan," kata Audy.

Audy berharap penghargaan ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan. Sehingga di Padang Panjang, masyarakatnya dapat dikategorikan sehat semuanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang, Nuryanuwar, mengatakan penghargaan Swasti Saba Wistara sebelumnya sudah diberikan langsung Kemenkes secara virtual. Penghargaan tersebut menurut Nuryanuwar merupakan ke-6 bagi Kota Padang Panjang.

Sebelum mendapat Penghargaan Stop BABS, STBM oleh provinsi, pada tahun lalu Kota Padang Panjang sudah menerima penghargaan yang sama pada tingkat nasional.

"Penghargaan ini jadi motivasi bagi kami demi menjamin kehidupan yang sehat bagi masyarakat," ujar Nuryanuwar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement