REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mobil robot atau robotaxi bernama Pony.ai yang dibesut oleh perusahaan teknologi Baidu secara resmi disetujui untuk dapat beroperasi di ibu kota China, Beijing. Kabarnya taksi- taksi pintar itu akan berjumlah sekitar 100 armada yang dapat melayani masyarakat tanpa kehadiran sopir.
Melansir Reuters, Jumat (26/11), Pony.ai akhirnya secara resmi beroperasi untuk masyarakat publik setelah beberapa pengujian. Saat ini baru ada 67 armada yang tersedia untuk dapat mengantarakan masyarakat Beijing ke 600 titik yang tersebar di area publik dan juga perumahan.
Terkait biaya yang dibebankan kepada pengguna layanan, Pony.ai akan mengikuti skema tarif ride hailing yang berlaku di China. Pony.ai mendapatkan dukungan dari Toyota Motor Corp, selain itu layanan mereka juga telah disetujui oleh investor mereka Xiaoma Zhixing.
Upaya Baidu menginvestasikan miliaran dolar AS dalam menghadirkan layanan nirawak sejalan dengan visi mereka untuk menciptakan peta jalan mobil di masa depan. Sebelumnya, Pony.ai juga sempat melayani pelanggan dengan layanan robotaxi-nya untuk beroperasi terbatas di Taman Shougang Beijing.
Robotaxi Pony.ai dapat dipesan melalui layanan Apollo Go yang disediakan oleh Baidu. Rencananya Apollo Go ditargetkan bisa beroperasi di 65 kota di 2025 dan 100 kota di 2030.