REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan keseriusannya mengambil peluang dari ekonomi digital baru lewat Non-fungible token (NFT) dengan membuka akun untuk memfasilitasi para pelaku ekraf.Akun milik Ridwan Kamil tersebut akan menjadi bursa bagi karya digital pelaku ekraf untuk mendapatkan penawaran dari pasar global.
Menurut Ridwan Kamil, upaya ini diambil karena NFT masih dianggap rumit oleh awam. Bahkan para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Maka untuk mengawali dan membuka peluang tersebut pihaknya membuka akun di OpenSea yang menjadi salah satu marketplace NFT.
“Saya buat akun di bursa seni digitalnya, nanti dikoordinir oleh kita. Jadi (pelaku ekraf) bisa titip, tidak usah register dan bayar lagi. Nanti hasil penjualannya kita serahkan pada pemilik karya. Kita ibaratnya menyediakan wadah,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, di Bandung, Kamis (25/11).
Emil mengatakan, pihaknya sudah melakukan ujicoba dengan memasukan karya lukisan yang dijual oleh seniman lukis Braga bernama Solihin. Salah satu lukisan di galeri Solihin, sudah ia masukan ke OpenSea untuk mendapatkan penawaran dari pembeli.
Emil juga mengaku karya kreatifnya berupa lukisan sudah ditayangkan di NFT, termasuk diikuti anak perempuannya Zahra. “Nanti kita lihat, kalau berhasil ini jadi. Inilah ekonomi baru,” katanya.
Menurutnya tak hanya lukisan, produk kreatif lainnya bisa ditawarkan di NFT. Pola perdagangan di bursa seni digital ini dinilai tidak lagi mempersoalkan karya bagus atau jelek, sepanjang ada yang menyukai karya otentik tersebut maka transaksi akan terjadi.
Emil mengatakan, upayanya dalam memfasilitasi karya digital para pelaku ekraf sebagai bentuk dukungan marketing. “Semoga upaya ini berhasil merevolusi kesejahteraan kreator-kreator karya kreatif Indonesia,” katanya.
NFT sendiri secara sederhana adalah mengubah karya seni digital dan jenis barang koleksi lainnya menjadi satu-satunya karya. Sehingga karya tersebut bisa diverifikasi keasliannya dan mudah diperdagangkan melalui blockchain.
Sementara blockchain adalah salah satu cara menyimpan data secara digital yang saling terkoneksi antara satu perangkat dengan perangkat lainnya. Karya-karya NFT yang terjual menurut Emil, menunjukan bahwa pembeli menghargainya dengan nilai luar biasa. Data DappRadarmencatat penjualan NFT mampu menembus angka tertinggi, yaitu 10,7 Miliar dolar AS atau sekitar Rp 152 Triliun pada kuartal III tahun 2021.
“Saya lihat ada anak kecil buat gambar digital dapat Rp 4 miliar. Ada satu gambar monyet dijual Rp 50 miliar. Jadi, apa yang terlihat sederahana bisa mahal karena kuncinya dimarketing. Jika kuncinya marketing maka saya punya peran mengangkat, menaikan mempromosikan (karya)," kata Emil seraya mengatakan, jadi tak hanya karya luar biasa yang pasti mahal. Tapi karyanya biasa saja dengan marketingnya mampu meningkatkan minat jadi mahal.