Banyumas Juara 2 Indeks Daya Saing Daerah
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi penghargaan pada Banyumas yang menjadi Juara 2 Indeks Daya Saing Daerah, Kamis (25/11). | Foto: Dok. Pemkab Banyumas
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan penghargaan kepada 14 kabupaten/kota pemenang Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) dan tiga pemenang Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (Krenova) 2021.
Sebanyak 14 kabupaten/kota penerima penghargaan IDSD tersebut adalah Kota Surakarta, Kota Semarang, Salatiga, Kota Pekalongan, Wonogiri, Sragen, Kabupaten Semarang, Rembang, Purbalingga, Pati, Kudus, Kendal, Banyumas dan Batang. Kabupaten Banyumas meraih Juara 2 pada Kategori Sumber Daya Manusia.
Penyerahan penghargaan dilakukan di Grhadhika Bhakti Praja, Kamis (25/11). Kreasi dan inovasi tersebut nantinya akan terus dikembangkan menjadi produk yang dapat dikomersilkan.
Selain itu salah satu warga Banyumas Teguh Waluyo juga menjadi Juara 1 kreativitas dan inovasi masyarakat (Krenova). Teguh Waluyo adalah warga Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang yang berhasil membudidayakan madu klanceng.
Ia bersama 32 warga lainnya membudidayakan lebih dari 3.000 koloni lebah madu klanceng. Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, untuk bisa bersaing diperlukan kreativitas dan inovasi. Tidak hanya dari pemerintah atau pemerintah daerah, melainkan juga dari masyarakat.
"Alhamdulillah, untuk IDSD (pemkab) juara dua dan kreativitas dan inovasi masyarakat (Krenova) atas nama Teguh Waluyo juara pertama, kategori kearifan lokal," katanya.
Bupati Achmad Husein mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah provinsi terhadap kabupaten/kota maupun masyarakat, yang telah berhasil melakukan inovasi kreasi.
Sementara Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan penghargaan yang diberikan untuk meningkatkan daya saing dari kabupaten/kota dan masyarakat.
"Ini kita kasih penghargaan kepada mereka yang berhasil melakukan kreasi inovasi. Sehingga ada daya saing dari kabupaten/kota dan dari masyarakat, yang ternyata temuannya cukup banyak," ujar Ganjar Pranowo.
Diharapkan, temuan kreasi inovasi itu menjadi ruang yang bisa menyelesaikan persoalan yang melibatkan berbagai pihak. Menurut Ganjar, kreasi inovasi diperlukan dalam menyongsong era 5.0.
Meskipun sebenarnya komunitas bisa menyelesaikan sendiri, namun dengan memadukan berbagai kekuatan, sumber daya, termasuk teknologi informasi digital dapat membantu menyelesaikan persoalan.
"Nah, ternyata banyak kabupaten/kota ini yang hebat-hebat. Bahkan tadi ada bagian masyarakat yang terlibat dan hasilnya cukup bagus, dan kita kasih penghargan pada mereka," kata Ganjar.