REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada yang menarik dari perhelatan Formula E di Jakarta pada 4 Juni 2021. Bukan soal komtroversinya, melainkan keterlibatan aktif Ikatan Motor Indonesia (IMI) yang berusaha turut menyukseskan ajang balap mobil listrik pertama di Indonesia tersebut.
Adalah Ketua Umum IMI Bambang Soesatyo dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) IMI Ahmad Saroni yang terlihat getol mendukung balapan yang diinisiasi Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan tersebut. Alhasil, Anies melalui PT Jakarta Propertindo (Jakpro) pun menunjuk Bamsoet, sapaan akrabnya, dan Sahroni untuk memimpin perhelatan balapan Formula E atau Jakarta E-Prix.
Bamsoet yang dikenal sebagai penggemar motor gede (moge) itu berstatus sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan politikus Partai Golkar. Adapun Sahrono yang disebut crazy rich Priok, Jakarta Utara, itu berstatus Dewan Pembina Ferrari Owner Club Indonesia dan politikus Partai Nasdem.
Keputusan Anies menunjuk Bamsoet dan Sahrono tertuang seusai Anies bertemu dengan Co-founder Formula E Alberto Longo, dan Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto, di sebuah rumah makan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/11). Dalam video yang dibagikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, Anies menetapkan Sahroni menjadi ketua pelaksana dan Bamsoet sebagai ketua panitia pengarah Jakarta E-Prix.
"Jadi kegiatan Formula E nanti diselenggarakan sebagai sebuah kolaborasi. Akan ada steering committee yang dipimpin langsung Pak Bambang Soesatyo (Ketua Umum IMI), lalu organizing committee yang dipimpin Pak Sahroni dan operasional pelaksanaan akan dikerjakan Jakpro," kata Anies dalam video di Jakarta yang dibagikan pada Kamis (25/11) malam WIB.
Anies menyampaikan, persiapan untuk ajang internasional yang diadakan di Ibu Kota tersebut berjalan dengan baik. "Kami ingin menyampaikan bahwa Alhamdulillah persiapan pelaksanaan Formula E pada tanggal 4 Juni 2022 Insya Allah berjalan baik, dengan skema kolaborasi antara Jakpro dan IMI dalam mengorganisasi event ini," kata Anies.
Dengan skema kolaborasi tersebut, Anies berharap ajang Formula E akan berjalan sukses dan lancar. Terlebih, sambung dia, IMI telah berpengalaman dalam menyelenggarakan balapan, baik roda dua, roda empat maupun yang lainnya.
"Jadi ini adalah sebuah kegiatan kita bersama-sama melakukan kolaborasi dan di bawah arahan yang disiapkan Pak Bambang dan seluruh jajaran IMI, lalu kerja sama dengan Formula E Operation (FEO), kami percaya dengan penyelenggaraan sebagai sebuah kolaborasi Insya Allah berjalan dengan baik," tutur Anies.
Dia menargetakan, Jakarta E-Prix bisa dijadikan momen mengirimkan pesan kepada dunia bahwa Indonesia bangkit dan siap menjadi bagian dari dunia global serta setara dengan negara lainnya. Optimisme Gubernur Anies juga disambut baik Co-founder Formula E, Alberto Longo yang juga berkeinginan menjadikan ajang di Jakarta tersebut sebagai balap mobil listrik paling sukses dalam sejarah.
"Saya sangat senang dengan pengumuman yang dibuat oleh bapak gubernur serta adanya pembentukan komite dan juga Jakpro. Saya akan memastikan bahwa acara Formula E akan menjadi salah satu acara paling sukses dalam sejarah," kata Alberto.
Sementara itu, Ahmad Sahroni merasa terhormat setelah ditunjuk oleh Gubernur Anies menjadi ketua pelaksana Jakarta E-Prix. “Saya merasa terhormat. Semoga passion dan pengalaman saya di dunia otomotif selama ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia melalui event penting ini," kata Sahroni di Jakarta, Jumat (26/11).
Dia menilai, elaksanaan Formula E bukan hanya sebagai tontonan, namun demi kebanggaan dan masa depan Indonesia. Sahroni menjelaskan, ajang Formula E adalah kampanye yang digelar untuk untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dengan ibu kotanya, DKI Jakarta, telah siap sejajar dengan kota-kota besar di negara lain.
“Formula E adalah sebuah kampanye, bukan kampanye politik orang atau partai tertentu. Namun kampanye Indonesia di mata dunia, bahwa DKI Jakarta telah siap menyambut era modern yang ramah lingkungan, dan setara dengan kota-kota besar di negara maju lainnya seperti New York, London, Berlin," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR tersebut.
Sahroni juga menjanjikan, pelaksanaan Formula E akan dilaksanakan secara transparan karena pihaknya juga meminta KPK untuk ikut mengawasi dari awal hingga akhir proses pelaksanaannya. Dia juga mempersilakan masyarakat memberikan kritik yang membangun agar pelaksanaan Formula E berjalan sukses sehingga menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
"Masyarakat juga silakan awasi dan bantu mendukung dengan kritik membangun, insha Allah semua lancar. Sekali lagi, ini bukan hanya proyek Pemprov DKI, pemerintah pusat, IMI, atau siapa pun, ini proyek kita bersama," kata Sahroni.
Bamsoet menambahkan, ajang Formula E di Jakarta dipastikan digelar sesuai jadwal pada 4 pada Juni 2022. Dis menerangkan, meski panitia menggandeng KPK untuk melakukan pendampingan, ajang balapan mobil listrik tetap bisa digelar sebagaimana ketentuan awal.
"Silakan hukum berjalan tapi acara ini karena sudah masuk ke tender event internasional, ini tetap harus berjalan,” kata Bamsoet. Dia meyakini, tidak ada masalah dengan perlombaan Formula E, karena telah dirancang sesuai aturan yang berlaku.
Bamsoet mewakili IMI menyarankan pada FEO yang kini sedang berada di Jakarta untuk meninjau calon sirkuit, untuk melakukan kajian venue dari lima opsi yang ditawarkan. Bamsoet menyebut, lokasi alternatif balapan berada di Jalan Sudirman-Thamrin, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta International Stadium (JIS), JIEXPO Kemayoran, dan Ancol.
Adapun ia tidak merekomendasikan balapah dihelat di Monas dan Gelora Bung Karno, karena termasuk kawasan ring 1. “Kami hanya bisa menyampaikan lima opsi lintasan, selanjutnya untuk menentukan lokasi kami serahkan kepada Bapak Presiden,” jelas Bamsoet.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Bidang Komunikasi dan Media , aldo Maldini meluruskan pernyataan pemilihan sirkuit balapan Formula E di Jakarta merupakan tanggung jawab dari Pemprov DKI, dan tidak ada urusannya dengan Presiden Jokowi. Hal itu lantaran ajang balapan Formula E diinisiasi Pemprov DKI, sehingga bukan Presiden yang harus memutuskan lokasi sirkuit.
“Menanggapi pemberitaan bahwa venue, pemilihan jalur racing dan hal-hal lain dalam penyelenggaraan Formula E akan diputuskan oleh Presiden, kami sampaikan bahwa hal-hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov DKI dan panitia penyelenggara,” ujar Faldo kepada wartawan di Jakarta, Kamis.