Jumat 26 Nov 2021 17:28 WIB

Peran Teknologi Informasi Dalam Dunia Kerja Masa Depan

Dunia kerja di masa depan menuntut kompetensi yang senantiasa update

Program Studi (prodi) Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar seminar online teknologi 2021, mengusung tema
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Program Studi (prodi) Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggelar seminar online teknologi 2021, mengusung tema

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (prodi) Teknologi Informasi, Fakultas Teknik dan Informatika (FTI) Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) sukses menggelar seminar online teknologi 2021. Mengusung tema "Peran Teknologi Informasi dalam Dunia Kerja di Masa Depan", kegiatan ini digelar secara daring lewat Zoom, pada Rabu (17/11) silam.

Dipandu oleh Tika Adilah, narasumber yang dihadirkan ialah Dr. Irwan Raharja yang merupakan General Manager Administration HR PT MMC Metal Fabrication. Hendra Supendar selaku Kaprodi Teknologi Informasi Universitas BSI mengatakan, tujuan dari seminar online ini yakni untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa baru mengenai hal apa saja yang harus disiapkan sejak dini untuk menghadapi dunia kerja nanti.

Baca Juga

“Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk memberikan bekal kepada mahasiswa tentang persiapan apa saja yang harus dimiliki dalam menghadapi dunia kerja di masa depan. Lewat kegiatan ini pula, mahasiswa bisa memiliki ancang-ancang untuk meningkatkan skill kompetensi dalam bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja,” ujar Hendra dalam keterangan pers, Rabu (24/11).

Irwan menyampaikan bahwa, sektor teknologi saat ini menjadi sektor tertinggi dalam aktivitas perekrutan tenaga kerja. Maka dari itu, mahasiswa harus re-skilling dan up-skilling untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dimasa depan. Mahasiswa juga harus selalu update dengan teknologi terbaru dan harus aktif, yakni dengan mengikuti berbagai pelatihan dan sertifikasi, jangan hanya mengandalkan materi yang di dapat dari perkuliahan.

“Dunia kerja di masa depan menuntut kompetensi yang senantiasa update dengan kebutuhan dan tidak terbatas terhadap ruang maupun waktu. E-commerce dan sektor teknologi menjadi sektor tertinggi dalam aktivitas perekrutan tenaga kerja di masa depan. Sehingga diperlukan tenaga kerja yang memiliki talenta digital guna mendorong dan meningkatkan digitalisasi sektor-sektor ekonomi,” ujar Irwin dalam rilis yang diterima, Rabu.

Ia menambahkan, tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital dianggap dapat memberikan kontribusi sebesar Rp 4.434 triliun ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2030. Dengan meningkatkan basis keterampilan digital, Indonesia berpotensi dapat memberikan kontribusi PDB setara dari 16 persen total PDB.

“Peluang jobs ke depan diantaranya jabatan kerja di platform digital semakin spesifik dan detail. Sehingga bertumbuhnya ekonomi digital pun membuat jabatan kerja semakin terspesialisasi, contohnya cloud engineer dan performance marketing specialist. Pada tahun 2022, diperkirakan sampai 26 juta tenaga kerja dihasilkan oleh ekonomi digital,” imbuhnya.

Irwin berpesan, agar mahasiswa mampu meningkatkan soft skill disamping keterampilan utama. Meliputi kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah, sehingga kesempatan ke depan dimiliki untuk keterampilan level atas. Selain itu, regulasi harus berdasarkan inovasi dengan memperkenalkan regulatory sandbox demi mangkomodir inovasi model bisnis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement