REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan seluruh desa sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di 2023. Sehingga perputaran ekonomi desa di Jawa Barat bisa lebih maju lagi.
Nantinya, BUMDes ini akan berkolaborasi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan sinergi antara BUMDes dengan BUMN-BUMD.
"Hari ini penandatanganan kerja sama karena Jawa Barat menargetkan 2023 100 persen desa-desanya sudah punya BUMDes," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Pembukaan Simposium Kolaborasi dan Sinergi BUMN-BUMD-BUMDes Jabar di Hotel Preanger, Kota Bandung, Jumat (26/11).
Menurut Emil, sudah ada sekitar 1.400 BUMDes yang lahir di era kepemimpinannya bersama Uu Ruzhanul Ulum. Sedangkan jumlah desa di Jawa Barat mencapai 5.300 desa.
"Selama saya memimpin ada sekitar 1.400 bumdes lahir, insyallah di dua tahun kita kebut sehingga semua desa punya badan usaha," katanya.
Setelah terbentuk, kata dia, BUMDes ini nantinya akan bagi ke dalam beberapa kelompok. Kelompok ini disesuaikan dari berapa omzet yang didapat oleh BUMDes tersebut. "Kami ingin ada lompatan. Apa kita bikin leveling kalau bintang dua itu di bawah 10 juta kalau bintang 5 omzetnya miliaran supaya omsetnya bintang 5," katanya.
Dengan BUMDes, kata dia, maka upaya untuk mewujudkan desa sebagai ekonomi masa depan akan semakin dekat. Ini juga sejalan dengan slogan 'tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia'.
"Sehingga konsep tinggal di desa rezeki kota bisnis mendunia ini di akselerasi sampai jumpa di 2023, melihat bumdes maju dengan omzet diatas 1 miliar dan menjadi pilihan masa depan anak-anak muda di Jawa Barat untuk memilih desa sebagai pilihan aktivitas ekonomi di masa depan," jelasnya.