REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Upaya percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut masih terus dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) terhadap virus corona. Kalangan lansia masih menjadi fokus dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Garut.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, pihaknya masih terus melakukan vaksinasi dari rumah ke rumah (door to door) kepada kalangan lansia. Menurut dia, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada lansia di Kabipaten Garut hampir mencapai 60 persen.
"Namun untuk dosis kedua baru sekitar 10 persen. Karena memang fokusnya masih dosis pertama," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (26/11).
Ia menyebut, masih ada sejumlah kendala dalam pelaksanaan vaksinasi kepada lansia. Salah satunya, masih banyak lansia yang memiliki penyakit penyerta, sehingga pelaksanaan vaksinasinya harus ditunda.
Selain itu, Leli mengatakan, kondisi geografis di wilayah pelosok, terutama di Garut bagian selatan, menyulitkan vaksinator untuk menjangkau sasaran. Alhasil, saat ini cakupan vaksinasi di selatan Garut masih tertingall dibandingkan dengan wilayah perkotaan.
Ia menjelaskan, dampak dari cakupan vaksinasi yang belum maksimal itu dalam beberapa waktu terakhir terdapat sejumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 dari wilayah selatan. "Memang di sana cakupannya masih belum bisa dibandingkan daerah kota, karena geografis di selatan itu sulit. Rumah warga satu dengan lainnya juga berjauhan kalau di pelosok. Di sana juga banyak yang kerja di luar kota, jadi mungkin mereka masih membawa virus itu," ujar Leli.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkat cakupan vaksinasi Covid-19 di wilayah selatan Garut. Salah satunya, dengan menyediakan bantuan untuk mereka yang mau menjalani vaksinasi.
"Jadi dengan iming-iming bantuan agar mereka mau vaksinasi. Sekarang program provinsi banyak yang diarahkan ke selatan," kata dia.