REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Uni Eropa harus bersiap memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, jika situasi di Ukraina timur atau di perbatasan Belarusia-Polandia meningkat. Merkel mengatakan bahwa, Uni Eropa harus bersatu dalam masalah persenjataan terhadap penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
"Setiap agresi lebih lanjut terhadap kedaulatan Ukraina akan memiliki konsekuensi yang besar," kata Merkel.
Merkel berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Voldoymyr Zelenskiy. Kantor Merkel mengatakan, keduanya sepakat untuk membuat tanggapan yang terkoordinasi terhadap ancaman dari Rusia. Pekan ini, Rusia dan Ukraina menggelar latihan militer setelah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Sebelumnya Intelijen Ukraina memperkirakan, Rusia bersiap untuk melakukan serangan pada awal tahun depan. Kepala badan intelijen pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan, Moskow telah mengumpulkan lebih dari 92 ribu tentara di perbatasan.
“Serangan seperti itu kemungkinan akan melibatkan serangan udara, artileri dan serangan lapis baja diikuti oleh serangan udara di timur, serangan amfibi di Odessa dan Mariupul, serta serangan yang lebih kecil melalui negara tetangga Belarusia,” kata Budanov, dilansir Alarabiya.
-
Swedia Pertimbangkan Beri Sanksi Menteri-Menteri Israel Terkait Blokade Bantuan ke Gaza
-
-
Kamis , 31 Jul 2025, 20:48 WIB
Perawat AS Tantang Staf Khusus Donald Trump Datang ke Jalur Gaza
-
Kamis , 31 Jul 2025, 18:37 WIB
Dihantam Batu Daud, Tentara Israel Mulai Mundur dari Gaza
-
Kamis , 31 Jul 2025, 17:27 WIB
Mesir dan AS Kembali Bahas Upaya Gencatan Senjata di Gaza
-
Kamis , 31 Jul 2025, 15:31 WIB
Pengakuan Palestina atau Akal-akalan Lucuti Hamas?
-