REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, Uni Eropa harus bersiap memberlakukan lebih banyak sanksi terhadap Rusia, jika situasi di Ukraina timur atau di perbatasan Belarusia-Polandia meningkat. Merkel mengatakan bahwa, Uni Eropa harus bersatu dalam masalah persenjataan terhadap penempatan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina.
"Setiap agresi lebih lanjut terhadap kedaulatan Ukraina akan memiliki konsekuensi yang besar," kata Merkel.
Merkel berbicara melalui telepon dengan Presiden Ukraina Voldoymyr Zelenskiy. Kantor Merkel mengatakan, keduanya sepakat untuk membuat tanggapan yang terkoordinasi terhadap ancaman dari Rusia. Pekan ini, Rusia dan Ukraina menggelar latihan militer setelah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
Sebelumnya Intelijen Ukraina memperkirakan, Rusia bersiap untuk melakukan serangan pada awal tahun depan. Kepala badan intelijen pertahanan Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan, Moskow telah mengumpulkan lebih dari 92 ribu tentara di perbatasan.
“Serangan seperti itu kemungkinan akan melibatkan serangan udara, artileri dan serangan lapis baja diikuti oleh serangan udara di timur, serangan amfibi di Odessa dan Mariupul, serta serangan yang lebih kecil melalui negara tetangga Belarusia,” kata Budanov, dilansir Alarabiya.
-
Tak Becus, Kabinet Keamanan Trump Bocorkan Rencana Perang
-
-
Selasa , 25 Mar 2025, 08:39 WIB
China Bantah Duterte Ajukan Suaka ke Hong Kong
-
Selasa , 25 Mar 2025, 04:42 WIB
Iran Tolak Upaya Pengusiran Hamas dari Jalur Gaza, Ini Penjelasan Dubes Boroujerdi
-
Selasa , 25 Mar 2025, 04:27 WIB
Israel Bunuh 65 Warga Gaza Sehari-Semalam, Dua Jurnalis Syahid
-
Senin , 24 Mar 2025, 17:39 WIB
Tidak Ada Negara yang Berani Menyerang Iran Menurut Menlu Araghchi, Ini Alasannya
-