REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar (PB) Wanita Al Irsyad menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-13 di Jakarta pada 26-28 November 2021. Bertema ‘’Membangun Sinergi Kuat, Kualitas dan Performa Diri Terbaik Menuju Profesionalitas’’, munas yang digelar secara luring itu dihadiri 124 pengurus PB Wanita Al Irsyad pusat maupun cabang di seluruh Indonesia.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang hadir dan memberikan sambutan pada pembukaan Munas PB Wanita Al Irsyad, Jumat (26/11), menekankan pentingnya peran wanita, khususnya ibu, sebagai pilar utama dalam menentukan masa depan dan karakter anak, khususnya selama pandemi ketika seluruh aktivitas terpaksa berpusat di rumah.
“Dengan kata lain, pertahanan utama dan pertama adalah keluarga,” ujar Anies.
Munas ini, menurut Anies, menjadi kesempatan untuk melihat peran-peran baru keluarga yang selama pra pandemi mungkin sering tidak disadari, karena dulu semua peran dipegang oleh pemerintah, sekolah, atau lembaga masyarakat. ‘’Namun saat pandemi, keluarga yang mengambil peranan tersebut,” ujar dia.
Anies juga menyoroti tingginya jumlah penduduk perkotaan, yang di masa depan akan semakin meningkat. Hari ini, penduduk perkotaan menyumbang setidaknya 64 persen dari total populasi di Indonesia, dan pada 2050 akan melonjak hingga 82 persen.
“Jadi ini harus diantisipasi oleh Wanita Al Irsyad bagaimana membekali anak-anak bahkan seluruh anggota keluarga besarnya, dengan pola asuh urban dan searah dengan perubahan zaman,’’ kata Anies.
Hal itu penting, menurut Anies, karena mayoritas umat Islam kerap kali tertinggal bukan karena tidak mampu bersaing namun karena tidak peka dengan perubahan zaman. Karena itu, perubahan harus diantisipasi supaya bisa memunculkan terobosan yang dapat menjadi bekal di masa depan.
‘’Dan ini harus disiapkan dengan mengelola keluarga dalam konteks perkotaan atau urban dan harus dilakukan dari sekarang,” tandasnya.
wanita al-
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Wanita Al Irsyad, Fahimah Abdul Kadir Askar mengatakan, tema yang diusung dalam munas ini diharapkan dapat memantik semangat para wanita Al Irsyad agar dapat lebih meningkatkan kualitas diri, terus belajar, dan dapat memiliki cara pandang yang visioner dalam memandang suatu isu atau persoalan di masyarakat.
Dia menegaskan, program untuk penanaman dan pembekalan terkait pentingnya peran wanita telah lama dijalankan PB Wanita Al Irsyad, yang selama ini diamanahkan sebagai penanggung jawab program pendidikan anak usia dini sekaligus pemberian pendidikan parenting kepada orang tua.
“Jadi saat mereka (orang tua) mengantarkan anak mereka belajar, sekaligus mereka sendiri belajar cara mendidik anak. Supaya nanti akan semakin banyak ibu-ibu yang berkualitas dan bisa memahami ilmu-ilmu parenting yang baik,” kata Fahimah.
Munas ini, lanjut Fahimah, dilakukan untuk menyempurnakan upaya memaksimalkan peran PB Wanita Al Irsyad, sekaligus meningkatkan kualitas diri dan peran wanita Al Irsyad di masyarakat.
Adapun topik yang akan dibahas dalam munas, kata Fahimah, tidak akan jauh dari isu-isu yang tengah hangat di masyarakat, yang nantinya akan menjadi rujukan dalam perancangan program kerja di pengurusan selanjutnya.
“Kita juga akan mengevaluasi program-program kerja kita yang lalu, kendala apa yang ditemui serta solusi yang perlu dilakukan. Begitu juga persiapan untuk perumusan program kerja di pengurusan selanjutnya," ujarnya.