REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ketua Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan siap bertanggungjawab atas kekalahan besar koalisi Pakatan Harapan (PH) pada Pemilu Dewan Undangan Negeri Melaka, Sabtu lalu. Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) tersebut mengemukakan hal itu di Kuala Lumpur, Jumat (26/11), usai menghadiri peluncuran buku "Jejak-jejak Pencerahan Umat" karya Dr Muhammad Nor Manuty.
Anwar mengatakan sebagai ketua koalisi, ia menerima kekalahan PH termasuk kegagalan dua bekas anggota Dewan Undangan Negeri (DUN) UMNO yang mencalonkan diri melalui PH. Anggota parlemen dari Port Dickson ini menerima kritik, termasuk desakan supaya meletakkan jabatan sebagai Ketua Oposisi dan Ketua PH.
Sebelumnya Anwar didesak melepaskan jabatan sebagai Ketua Oposisi setelah koalisi PH hanya meraih enam kursi, lima oleh DAP (DemocraticActionParty) dan satu oleh Partai Amanah dalam PRN Melaka Sabtu lalu. Anwar mengatakan desakan mundur tersebut hanya pendapat dan dia meminta anggota PH untuk tidak menanggapinya.
Dia menanggap desakan anggota DUN Bilut, Lee Chin Chen, agar dia mengundurkan diri dari ketua oposisi hanyalah pendapat pribadi dan tidak mewakili DAP.
Sementara itu Mohd Rafiq Naizamohideen yang kalah dalam Pemilu Melaka mengundurkan diri dari Ketua Perikatan Nasional Melaka dan Ketua Badan Pimpinan Parti Pribumi Bersatu Melaka.Rafiq kalah pada Pemilu DUN di Teluk Mas karena hanya mendapatkan 3.976 pemilih, sedangkan calon UMNOAbdul Rzak Abdul Rahman memperoleh 6.052 pemilih.