REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajarannya mengantisipasi dan mendeteksi dini gangguan keamanan menjelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Sigit mengatakan, ada sejumlah potensi gangguan keamanan yang saat ini menjadi fokus antisipasi dini menjelang tutup tahun berjalan.
Selain kebencanaan, Sigit juga mengingatkan seluruh jajaran kepolisian mengantisipasi gangguan keamanan yang muncul dari pergerakan lain. Termasuk potensi gangguan dari kelompok separatisme dan terorisme. “Situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) saat ini relatif kondusif. Tetapi, harus diantisipasi sejak dini di antaranya, adalah gangguan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, aksi unjuk rasa, dan aksi terorisme,” kata Sigit saat memberikan arahan via saluran video conference (vicon) seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (25/11).
Khusus kebencanaan, Sigit memerintahkan agar seluruh jajaran Polda melakukan simulasi penanganan dan mitigasi kebencanaan. Hal itu agar kepolisian selalu siap saat terjadi bencana dan ditugaskan. "Tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Sigit.
Polisi di sejumlah wilayah potensi bencana harus memastikan ketersedian logistik dan bagaimana pendistribusian, terutama proses evakuasi jika memungkinkan. “Dirikan posko-posko, serta siapkan sarana dan prasarana, juga komunikasi dengan para stakeholder untuk penanganan bencana, dan potensi kebencanaan,” ujar Sigit.
Kapolri juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk menyiapkan diri menghadapi peningkatan status PPKM Level 3 di seluruh Indonesia menjelang libur Nataru. Status kebencanaan Covid-19 tersebut, ditetapkan pemerintah dengan memerintahkan Polri dan TNI untuk mengantisipasi keamanan dan pembatasan aktivitas warga.
Sigit meminta jajarannya untuk kembali melakukan sosialisasi penerapan PPKM Level 3 tersebut.