REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang selalu aktif dan terlibat dalam program kampus mengajar, kini mengadakan kegiatan sosialisasi kepada seluruh dosen program studi Sistem Informasi, dalam rangka persiapan pendaftaran kegiatan kampus mengajar angkatan 3 tahun 2022. Kampus Mengajar merupakan salah satu Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Kegiatan sosialisasi ini, diadakan oleh tim koordinator kampus mengajar Universitas BSI pada hari Selasa (23/11).
Acara sosialisasi MBKM Program Kampus Mengajar Batch 3 ini, menghadirkan narasumber dari Koordinator Perguruan Tinggi Kampus Mengajar Angkatan 2 Muhammad Sony Maulana dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Angkatan 2 Hasanudin. Sony memperkenalkan program kampus mengajar dan aturan-aturan serta tata cara pendaftaran kepada dosen-dosen, hingga tugas dan tanggung jawab ketika menjadi DPL, juga manfaat yang diperoleh baik untuk pribadi maupun bagi perguruan tinggi.
“Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Kampus Mengajar Angkatan 3 tahun 2022, kembali dibuka pendaftarannya pada 25 November 2021 hingga 10 Desember 2021. Program ini memiliki banyak peminat di kalangan Dosen dan Mahasiswa, dikarenakan dapat membantu Perguruan Tinggi mencapai IKU (Indikator Kinerja Utama) 2 dan 3. Yakni mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus dan dosen berkegiatan di luar kampus,” ujar Sony dalam rilis yang diterima, Jumat (26/11).
Melalui kegiatan sosialisasi ini, Sony mengajak para dosen Universitas BSI agar memotivasi mahasiswanya untuk terlibat dalam kegiatan kampus mengajar batch 3. Keuntungan mengikuti kegiatan kampus mengajar, mahasiswa akan mendapatkan beasiswa UKT hingga Rp 2,4 Juta dan konversi nilai mata kuliah maksimal 20 sks.
Sementara itu, Hasanudin, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Angkatan 2 mengatakan bahwa Universitas BSI sangat mendukung penuh seluruh dosen yang terlibat MBKM program Kampus Mengajar.
“Universitas BSI sangat-sangat mendukung dosen dan mahasiswa dalam keterlibatan MBKM. Bukan hanya kampus mengajar yang ditujukan dengan kemudahan dosen dan mahasiswa dalam mendapatkan rekomendasi Rektor dan administrasi lainnya yang dibutuhkan dalam melengkapi persyaratan. Semoga kedepannya sinergi dosen dan mahasiswa dalam berkolaborasi dengan sekolah semakin tinggi, sehingga dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia,” tutup Hasanudin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika