REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki dan Menlu Ethiopia dilaporkan telah melakukan dialog melalui telepon membahas soal situasi terbaru di Ethiopia, Jumat (26/11) waktu setempat. Mevlut Cavusoglu dan Demeke Mekonnen turut membahas konflik di Tigray.
"Mevlut Cavusoglu mengatakan kepada Demeke Mekonnen bahwa Turki siap memberikan dukungan untuk mengakhiri konflik di Ethiopia dan menyelesaikan masalah melalui dialog," ujar sumber diplomatik Turki yang tidak bersedia disebutkan namanya, seperti dilansir laman Anadolu Agency, Sabtu (27/11).
Pemerintah Ethiopia mengatakan bahwa Perdana Menteri Abiy Ahmed telah maju ke medan tempur untuk memimpin bangsa melawan kelompok pemberontak. Dia menyerahkan tugas hariannya kepada Demeke, yang juga wakil perdana menteri.
Awal pekan ini, Kedutaan Besar Turki di ibukota Addis Ababa mendesak warga Turki di Ethiopia untuk meninggalkan negara itu. Hal ini diperingatkan karena meningkatnya bentrokan antara pasukan tentara dan anggota Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Pada 2 November, pemerintah Ethiopia mengumumkan keadaan darurat di negara itu karena serangan TPLF yang bergerak ke selatan. Pertempuran di Ethiopia utara telah berlangsung selama lebih dari satu tahun.
Konflik membuat sekitar 2,5 juta orang mengungsi, dan menyebabkan lebih dari 5 juta orang di wilayah tersebut membutuhkan bantuan mendesak.