REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran public relation (PR) dalam dunia bisnis, jelas menjadi hal yang sangat penting. Terlebih untuk perusahaan modern di era digital, peran public relation untuk menjaga kelangsungan hidup bisnis makin penting.
Di era sekarang, digitalisasi sudah menjadi bagian yang harus dilakukan dalam sebuah perusahaan. Dengan begitu, menuntut pekerjaan public relation harus merubah strateginya dari konvensional menjadi digital. Inilah salah satu dukungan dari program studi Ilmu komunikasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika), untuk mahasiswa di semester lima dengan peminatan public relation digital, dengan mengadakan seminar online pada Kamis (18/11) silam.
Achdiyati Sumi Permatasari, selaku pembicara yang merupakan Spesialis Konten dan Komunikasi di CPROCOM mengajak seluruh peserta untuk memahami marketing public relation di era digitalisasi.
“Di kehidupan sekarang, kita tidak bisa lepas dari intenet, segala aktivitas mulai dari belanja hingga kebutuhan lain, kita menggunakannya. Itulah kenapa dunia marketing public relation harus mengikutinya agar sesuai dengan keadaan,” tutur Sumi.
Lanjutnya, Sumi menambahkan, dalam melakukan marketing public relation tentunya perlu memahami tentang strategi dalam pembuatan kontennya.“Content Marketing adalah strategi menghasilkan dan menerbitkan informasi yang membangun kepercayaan diantara para pelanggan ideal Anda. Ini adalah cara untuk membangun hubungan dan komunitas. Sehingga terciptalah loyalitas audiens terhadap sebuah brand. Ini pulalah yang menjadi salah satu tugas kunci PR,” tambahnya.
Dengan mengikuti kegiatan seminar ini, banyak hal dan pengetahuan baru yang didapatkan oleh peserta seputar dunia public relation yang berkaitan dengan marketing dalam konteks era digital. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh M.Nurman Permana selaku peserta yang mengaku dapat memahami bagaimana tantangan sebagai profesi PR.
“Seminar ini sangat menarik sekali, banyak hal yang saya dapatkan. Saya jadi bisa memahami bahwa sebenarnya PR Digital itu, tidak jauh berbeda dengan PR konvensional, yaitu proses komunikasi yang strategis. Yang intinya membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi dengan publiknya. Namun yang membuat mereka berdua berbeda, adalah media komunikasinya. Dan yang terpenting harus konsisten dan juga kreatif,” jelas M Nurman.