Sabtu 27 Nov 2021 16:07 WIB

Jepang Perkuat Militer Hadapi Ancaman China dan Korut

PM Jepang menyebut situasi keamanan di sekitar Jepang berubah dengan cepat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Anggota Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) berdiri ketika mereka mendengarkan Fumio Kishida, perdana menteri Jepang, tidak difoto, selama peninjauan di Kamp Asaka Pasukan Bela Diri Darat Jepang di Tokyo, Sabtu (27/11).
Foto: EPA -EFE/KIYOSHI OTA
Anggota Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) berdiri ketika mereka mendengarkan Fumio Kishida, perdana menteri Jepang, tidak difoto, selama peninjauan di Kamp Asaka Pasukan Bela Diri Darat Jepang di Tokyo, Sabtu (27/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida akan memperkuat pasukan pertahanan untuk melindungi negara di tengah meningkatnya ancaman China dan Korea Utara. Kishida mengatakan, situasi keamanan di Jepang berubah lebih cepat dari sebelumnya.

“Saya akan mempertimbangkan semua opsi, termasuk memiliki apa yang disebut kemampuan serangan pangkalan musuh, untuk mengejar penguatan kekuatan pertahanan yang diperlukan,” kata Kishida.

Baca Juga

Kishida mengatakan, situasi keamanan di sekitar Jepang berubah dengan cepat dan lebih parah dari sebelumnya. Korea Utara beberapa kali melakukan menguji coba rudal balistik dan meningkatkan kemampuannya. Sementara China mengejar pembangunan militer dan aktivitas yang semakin asertif di wilayah tersebut.

"Lingkungan keamanan di sekitar Jepang telah berubah dengan cepat.  Hal-hal yang dulu hanya terjadi dalam novel fiksi ilmiah adalah kenyataan hari ini," kata Kishida, yang menyampaikan tinjauannya di hadapan pasukan pertahanan di pangkalan militer Asaka, di utara Tokyo.