REPUBLIKA.CO.ID, oleh Rahmat Fajar, Frederick Bata
Di tengah ketidakpastian siapa pengganti Ole Gunnar Solskjaer seusai pemecatan, Manchester United (MU) dilaporkan berharap dapat mengumumkan Ralf Rangnick sebagai pelatih sementara.
Seperti dilaporkan Sky Sports, dilansir dari Sportsmole, Jumat (26/11), United diyakini telah mencapai kesepakatan dengan Rangnick untuk menjadi pelatih hingga akhir musim sebelum mengambil peran konsultan klub selama dua tahun.
Saat ini, Rangnick masih bekerja untuk Lokomotiv Moscow sebagai Kepala Olahraga dan Pengembangan. Ia belum dibebaskan dari kontraknya dengan klub asal Rusia tersebut.
Laporan tersebut juga mengeklaim Rangnick akan secara resmi mengajukan izin kerja setelah MU mencapai kesepakatan dengan Lokomotiv Moscow. Saat ini Michael Carrick menjadi pelatih sementara MU.
Nama Ralf Rangnick mungkin asing di telinga pecinta sepak bola Inggris atau bahkan fan MU sendiri. Namun, di dataran Bavaria, Rangnick dikenal dengan julukan 'The Godfather of the Gegenpressing'. Rangnick adalah 'guru' dari pelatih-pelatih top Eropa seperti Juergen Klopp dan Thomas Tuchel di mana Liverpool dan Chelsea saat ini menjadi pemimpin klasemen Liga Primer Inggris.
Khusus Klopp, pengalamannya merasakan gegenpressing terjadi pada September 2008, saat Rangnick yang menangani tim promosi, Hoffenheim, mengalahkan Borussia Dortmund era Klopp, 4-1. Jalannya laga tersebut, menjadi pelajaran berharga untuk Klopp.
"Kami harus sampai ke tempat mereka sekarang. Sayangnya, tindakan taktis, tidak seperti mengendarai sepeda. Anda harus berlatih, dan berlatih lagi," kata Klopp usai timmya dibantai Hoffenheim, lebih dari satu dekade lalu, dikutip dari Daily Mail, Jumat (26/11).
Pada 19 Maret 2022, Klopp dan Rangnick akan kembali berjumpa saat United melakukan kunjungan ke Anfield. Klopp pun meyakini, bahwa kedatangan Rangnick ke Manchester United adalah kabar buruk bagi tim lain.
“Sayangnya seorang pelatih yang baik datang ke Inggris, begitulah adanya, ke Manchester United. United akan terorganisir di lapangan, kita harus menyadari itu, itu jelas bukan kabar baik bagi tim lain," kata Klopp, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (27/11).