Ahad 28 Nov 2021 07:03 WIB

Varian Omicron Mulai Tersebar di Banyak Negara

Inggris, Italia, Jerman laporkan temuan Omicron.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Papan informasi penerbangan menunjukkan pembatalan penerbangan di OR Thambo International Airport, Afrika Selatan, menyusul pengumuman varian baru Covid-19 Omicron. Varian yang juga dikenal dengan B.1.1.529 itu membuat sejumlah negara menutup penerbangan dari negara-negara Afrika bagian selatan.
Foto: EPA-EFE/KIM LUDBROOK
Papan informasi penerbangan menunjukkan pembatalan penerbangan di OR Thambo International Airport, Afrika Selatan, menyusul pengumuman varian baru Covid-19 Omicron. Varian yang juga dikenal dengan B.1.1.529 itu membuat sejumlah negara menutup penerbangan dari negara-negara Afrika bagian selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Varian Covid-19 Omicron yang berpotensi lebih menular muncul di lebih banyak negara Eropa pada Sabtu (27/11). Kemunculannya di berbagai wilayah hanya beberapa hari setelah diidentifikasi di Afrika Selatan.

Inggris memperketat aturan tentang pemakaian masker dan pengujian kedatangan internasional setelah menemukan dua kasus pada Sabtu. Kasus-kasus baru dikonfirmasi di Jerman dan Italia, dengan Belgia, Israel, dan Hong Kong juga melaporkan bahwa varian tersebut telah ditemukan pada wisatawan.

Baca Juga

Hampir dua tahun sejak dimulainya pandemi yang telah merenggut lebih dari 5 juta jiwa di seluruh dunia, negara-negara dalam siaga tinggi. Banyak yang telah memberlakukan pembatasan perjalanan pada penerbangan dari Afrika selatan.

Negara-negara itu berusaha mengulur waktu untuk menilai apakah varian Omicron lebih menular daripada varian delta dominan saat ini. Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan perlu untuk mengambil langkah-langkah yang ditargetkan dan pencegahan setelah dua orang dinyatakan positif untuk varian baru di Inggris.

"Saat ini, ini adalah tindakan yang bertanggung jawab untuk memperlambat penyemaian dan penyebaran varian baru ini dan untuk memaksimalkan pertahanan kami,” kata Johnson dalam konferensi pers.

Beberapa langkah yang diumumkan, Johnson mengatakan siapa pun yang tiba di Inggris harus mengikuti tes PCR untuk Covid-19 pada hari kedua setelah kedatangan dan mengisolasi diri sampai memberikan tes negatif. Jika seseorang dites positif untuk varian Omicron, maka kontak dekatnya harus mengasingkan diri selama 10 hari terlepas dari status vaksinasi. Aturan baru ini melepaskan ketetapan sebelumnya yang menyatakan kontak dekat dibebaskan dari aturan karantina jika mereka divaksinasi penuh.

Departemen Kesehatan Inggris mengatakan dua kasus yang ditemukan di Inggris terkait dan melibatkan perjalanan dari Afrika Selatan. Salah satu dari dua kasus baru terjadi di kota Brentwood di Inggris tenggara, sementara yang lain berada di pusat kota Nottingham. Dua kasus yang dikonfirmasi sedang mengisolasi diri di rumah, sementara pelacakan kontak dan pengujian yang ditargetkan berlangsung.

Pemerintah Inggris juga menambahkan empat negara lagi yaitu Angola, Malawi, Mozambik, dan Zambia  ke dalam daftar merah perjalanan negara itu mulai Ahad (28/11). Sebelumnya negara ini telah memasukan enam negara Afrika, Botswana, Eswatini, Lesotho, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe. Siapa pun yang diizinkan tiba dari tujuan tersebut harus dikarantina.

Banyak negara pun telah memberlakukan pembatasan di berbagai negara Afrika Selatan selama beberapa hari terakhir, termasuk Australia, Brasil, Kanada, Uni Eropa, Iran, Jepang, Thailand, dan Amerika Serikat. Keputusan ini sebagai tanggapan atas peringatan tentang transmisi varian baru.

Keputusan banyak negara itu bertentangan dengan saran dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO telah memperingatkan terhadap reaksi berlebihan sebelum varian itu dipelajari secara menyeluruh.

Meskipun ada larangan penerbangan, ada kekhawatiran yang meningkat bahwa varian tersebut telah banyak tersebar di seluruh dunia. Italia dan Jerman adalah yang terbaru untuk melaporkan kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement