Ahad 28 Nov 2021 10:06 WIB

Varian Omicron Ditemukan, Sejumlah Negara Bersiap Lockdown

Varian yang berpotensi resisten terhadap vaksin ini diperkirakan muncul di Eropa.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
 Kerumunan di Galeri Vittorio Emanuele pusat di Milan, Italia, 12 November 2021. Sejumlah negara bersiap melakukan upaya pencegahan penyebaran seiring dengan munculnya varian virus terbaru, omicron.
Foto: EPA-EFE/DANIEL DAL ZENNARO
Kerumunan di Galeri Vittorio Emanuele pusat di Milan, Italia, 12 November 2021. Sejumlah negara bersiap melakukan upaya pencegahan penyebaran seiring dengan munculnya varian virus terbaru, omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Sejumlah negara bersiap melakukan upaya pencegahan penyebaran seiring dengan munculnya varian virus terbaru, omicron. Varian yang berpotensi lebih menular dibandingkan virus corona ini diperkirakan akan banyak muncul di Eropa. 

Pada Sabtu kemarin, Inggris memperketat aturan tentang pemakaian masker dan pengecekan kedatangan internasional setelah dua kasus baru ditemukan. Selain Inggris, kasus baru varian omicron juga ditemukan di Jerman, Italia, Belgia, Israeal dan Hong Kong. 

Baca Juga

Di AS, pakar penyakit menular Anthony Fauci mengatakan tidak akan terkejut jika varian omicron sudah ada di Amerika Serikat juga. "Kami belum mendeteksinya, tetapi ketika ada yang terinfeksi virus ini pada akhirnya hampir selalu akan menyebar," kata Fauci dikutip AP, Sabtu (27/11). 

Sejumlah pihak khawatir bahwa varian baru ini berpotensi lebih resisten terhadap vaksin. Kekhawatiran ini pun berkembang di seluruh dunia dan langkah antisipasi penyebaran berupa pembatasan serta penguncian aktivitas diperkirakan akan berlangsung lebih lama.

Sejak dimulainya pandemi yang telah merenggut lebih dari 5 juta jiwa di seluruh dunia, negara-negara berada dalam kondisi siaga tinggi. Banyak yang telah memberlakukan pembatasan perjalanan pada penerbangan dari Afrika selatan untuk memastikan tingkat penularan varian omicron.

Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan akan mengambil langkah-langkah pencegahan setelah dua orang dinyatakan positif terinfeksi varian baru di Inggris. "Harus ada tindakan bertanggung jawab untuk memperlambat penyebaran varian baru ini dan untuk memaksimalkan pertahanan kami," kata Johnson dalam konferensi pers.

Di antara langkah-langkah yang diumumkan, Johnson mengatakan siapa pun yang tiba di Inggris harus mengikuti tes PCR untuk Covid-19 pada hari kedua setelah kedatangan dan mengisolasi diri sampai hasil tes negatif. Jika seseorang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes varian omicron, orang tersebut dan siapapun yang melakukan kontak erat dengannya harus mengasingkan diri selama 10 hari.

Sebagai langkah pencegahan penyebaran, Johnson mengatakan pemerintah Inggris akan mengetatkan penggunaan masker di toko-toko dan di transportasi umum. Departemen Kesehatan Inggris mengatakan dua kasus yang ditemukan di Inggris terkait dan melibatkan perjalanan dari Afrika selatan. 

Pemerintah Inggris juga menambahkan empat negara lagi ke dalam daftar merah perjalanan negara itu mulai Ahad seperti yaitu Angola, Malawi, Mozambik, dan Zambia. Sebelumnya, beberapa negara juga masuk daftar merah yakni Botswana  Botswana, Eswatini, Lesotho, Namibia, Afrika Selatan dan Zimbabwe.

Banyak negara telah memberlakukan pembatasan di berbagai negara Afrika selatan selama beberapa hari terakhir, termasuk Australia, Brasil, Kanada, Uni Eropa, Iran, Jepang, Thailand, dan Amerika Serikat, sebagai respons atas peringatan tentang penyebaran varian baru. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement