REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto, meyakini pernyataan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrahman yang mengingatkan prajurit TNI di Papua untuk tidak berpikir membunuh bakal dilaksanakan prajurit TNI di lapangan. Dudung memerintahkan prajurit untuk lebih mencintai rakyat Papua dan menyelamatkannya.
Apalagi perintah tersebut juga telah jelas disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. "Kalau sudah perintah Panglima TNI, lalu diturunkan perintah KSAD, saya sangat yakin mereka mampu menjalankan itu," kata Soleman dalam sebuah diskusi daring, Ahad (28/11).
Berdasarkan pengalaman Soleman di Aceh, ketika ada perintah yang jelas dari Panglima TNI, maka hal tersebut akan dipatuhi para prajurit di lapangan. Terbukti sampai saat ini baku tembak tidak lagi terjadi di Aceh.
"Pengalaman saya di Aceh, bagaimana saat itu berhenti perintah tembak menembak, perintahnya tidak ada tembakan lagi, kita berdialog, sampai hari ini tidak ada lagi tembakan antara GAM dengan TNI kan. Jadi saya yakin, TNI itu orang yang paling disiplin. Begitu diperintah pasti dia jalan," tuturnya.
Soleman mengatakan, secara psikologis meskipun TNI terlatih untuk perang, ketika sudah ada arahan yang jelas, mereka akan senantiasa mematuhi perintah tersebut meskipun mereka diganggu. Ia meyakini para prajurit TNI bisa disiplin menahan diri ketika sudah ada instruksi yang jelas dari atasan.
"Pengalaman saya di Aceh, bagaimana saat itu perintah Panglima TNI Endriatono, dilanjutkan KSAD, dan mereka diam, walaupun mereka diganggu, bahkan ditembak mereka bisa menahan diri," ungkapnya.
"Kalau di TNI itu gampang kok, yang penting perintah yang jelas oleh otoritas yang jelas, mereka akan melaksanakan itu dengan jelas," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta para personel TNI tak mengutamakan aksi membunuh anggota KKB Papua. Dudung meminta agar para anggota satuan keamanan dari militer lebih mengutamakan perlindungan, dan penyelamatan warga negara dari intimidasi dan serangan KKB. Hal tersebut disampaikan Dudung di hadapan para perwira dan komandan satuan (Dansat) di Kodam Kasuari, Papua Barat
“Jangan berpikir ingin membunuh KKB. Tetapi, harus berpikir bagaimana melaksanakan tugas negara untuk mengamankan masyarakat Papua, yang saat ini diintimidasi oleh kelompok-kelompok radikal bersenjata (di Papua),” kata Dudung dalam siaran pers yang disampaikan Kapendam Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron kepada Republika, Kamis (25/11).