Ahad 28 Nov 2021 18:38 WIB

Kementan Bangun Kawasan Jagung Seluas 1.200 Hektare di Gowa

Kawasan jagung 1.200 hektare ini diarahkan untuk menghasilkan jagung kualitas khusus

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri kegiatan panen jagung pada hamparan seluas 250 hektar, bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Ahad (28/11/2021).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menghadiri kegiatan panen jagung pada hamparan seluas 250 hektar, bersama Bupati Gowa di Desa Katangka, Kecamatan Bontonompo, Kabupaten Gowa, Ahad (28/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) membangun kawasan budidaya jagung seluas 1.200 hektare (ha) di Kecamatan Botonompo, Kabupaten Gowa untuk mendukung ketahanan stok jagung nasional dan bahkan ditargetkan ekspor. Pembangunan tersebut diharapkan dapat dituntaskan melalui bimbingan teknis yang intensif hingga membangun industri pengolahan agar petani mendapatkan tambahan nilai ekonomi yang tinggi.

"Menindaklanjuti perintah Bapak Presiden Jokowi untuk menyiapkan upaya-upaya optimalisasi ketersediaan pangan di tahun 2022 nanti oleh karena itu saya bersama Bupati Gowa merencanakan kawasan jagung 1.200 hektare. Ini dilakukan dalam regulasi maksimum untuk melakukan akselerasi jagung," kata Syahrul dalam keterangan pers, Ahad (28/11).  

Baca Juga

Ia menjelaskan langkah nyata yang dilakukan Kementerian Pertanian untuk pengembangan kawasan tersebut yakni mulai dari menyediakan sarana penanganan budidaya, pascapanen, dan produk olahan turunan jagung.

Kabupaten Gowa sendiri merupakan daerah penghasil jagung, dimana di semua kecamatan terdapat lahan jagung, namun khusus kawasan jagung 1.200 hektare ini diarahkan untuk menghasilkan jagung dengan kualitas tertentu.

"Jika kebutuhan nasional terpenuhi, nanti kita lakukan ekspor, sama halnya dilakukan di daerah lainnya. Oleh karena itu, ini upaya yang maksimal bersama Bupati Gowa untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut, Syahrul menjelaskan pembangunan kawasan jagung merupakan contoh pengembangan kawasan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Upaya nyata yang dilakukan yakni melakukan intervensi peningkatan indeks pertanaman, bimbingan teknis dan memperbaiki sarana produksi yang digunakan petani.

Pihaknya berharap tidak hanya untuk komoditas jagung, tapi juga komoditas lainnya yang bisa mendukung akselerasi penyediaan pangan. "Dan pengembangan kawasan seperti ini tentu tidak hanya di Gowa ini kami lakukan, tapi juga sudah dilakukan di daerah lainnya sehingga ketersediaan jagung kita aman, bahkan ada kelebihan kita lakukan ekspor," tegasnya.

Adapun intervensi lainnya adalah penyiapan dana KUR. Tahun ini dana KUR sektor pertanian Rp 78 triliun.

Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengpresiasi atas dukungan Kementan untuk pembangunan pertanian Kabupaten Gowa, dimana tahun 2021 ini mendapat total bantuan sebesar Rp 59 miliar.

Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa siap berkontribusi menjaga ketahanan pangan nasional, salah satunya komoditas jagung berkualitas ekspor dengan pendekatan pembangunan pertanian berbasis teknologi.

"Hari ini kita melaksanakan panen jagung tiada lain ini merupakan wujud kontribusi kabupaten Gowa untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Ini terbukti meskipun di tengah situasi pandemi covid 19 di mana semua daerah mengalami penurunan, Kabupaten Gowa tidak mengalami dampak. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa tetap tumbuh positif meskipun hanya 1 persen," ujarnya.

Adnan menegaskan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gowa ini ditopang oleh kinerja sektor pertanian sebesar 60 persen. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Gowa telah mengagendakan lima tahun kedepan sampai dengan tahun 2026, dimana program pertanian menjadi salah satu program prioritas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement