Ahad 28 Nov 2021 22:42 WIB

Wagub: Banjir di Garut Diduga karena Resapan Air Terganggu

Wagub mengatakan banjir di Garut diduga karena resapan air yang terganggu

Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, menyatakan banjir bandang yang melanda Kecamatan Sukawening dan Karangtengah di Kabupaten Garut, Jawa Barat, karena diduga adanya lahan resapan air yang terganggu. Uu menegaskan hal ini perlu perhatian agar tidak lagi banjir.

"Sekarang curah hujan ekstrem, tetapi kalau memang jalur airnya tidak terganggu, resapan air di hulu tidak terganggu, maka kemungkinan tidak akan terjadilah semacam ini (banjir)," kata Uu saat meninjau daerah dilanda banjir bandang di Kecamatan Sukawening, Garut, Ahad (28/11).

Baca Juga

Uu menuturkan daerah itu bukan kawasan rawan banjir, pengakuan warga yang sudah berusia 46 tahun, belum pernah terjadi banjir bandang sebesar itu. Menurutnya, adanya banjir bandang di Garut itu bisa jadi karena adanya alih fungsi lahan hutan sehingga memicu bencana alam di daerah itu.

"Karena memang awalnya tidak ada terjadi seperti ini, tetapi ada alih fungsi, tetapi sebenarnya alih fungsi ini ada yang legal juga," katanya.

Uu menambahkan beberapa daerah lain dilaporkan, salah satu penyebab banjir karena di hulu sungai dijadikan tempat wisata yang membangun sarana prasarana sehingga mengganggu resapan air. "Maka ini pun akan kami evaluasi untuk disampaikan kepada pemerintah pusat, karena itu adalah keputusan Pemerintah Pusat," katanya.

Uu menyampaikan upaya menyelesaikan bencana banjir perlu dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya pemerintah daerah saja melainkan instansi lain seperti kehutanan, perkebunan, sumber daya air, maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Selanjutnya, kata Uu, akan melakukan rapat untuk menentukan sikap dalam mengatasi bencana banjir bandang agar tidak terulang lagi di Garut, maupun daerah lain di Jawa Barat.

"Bagaimana di hulu apakah di situ harus ada pohon tegakan lagi karena sebelumnya di sini tidak pernah ada banjir seperti ini, baru kali ini," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.

Bencana banjir bandang telah menerjang pemukiman rumah warga di Sukawening dan Karangtengah akibat luapan sungai setelah hujan deras mengguyur wilayah Garut. Banjir itu tidak menyebabkan korban jiwa, hanya saja ratusan rumah warga terendam banjir, dan satu rumah rusak akibat tergerus arus banjir di Kecamatan Sukawening.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement