Ahad 28 Nov 2021 22:11 WIB

Varian Omicron Diduga Bisa Hindari Keampuhan Vaksin

Pejabat Moderna curigai Omicron mungkin dapat menghindari keampuhan vaksin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Pejabat Moderna curigai Omicron mungkin dapat menghindari keampuhan vaksin. (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Pejabat Moderna curigai Omicron mungkin dapat menghindari keampuhan vaksin. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Moderna Chief Medical Officer Paul Burton mencurigai Covid-19 varian Omicron yang kini tengah menyebar mungkin dapat menghindari keampuhan vaksin. Jika demikian, vaksin yang diformulasikan ulang untuk varian tersebut dapat tersedia awal tahun depan.

“Kita harus tahu tentang kemampuan vaksin saat ini untuk memberikan perlindungan dalam beberapa pekan ke depan,” kata Burton saat memberikan pendapatnya perihal varian Omicron dalam acara Andrew Marr Show BBC pada Ahad (28/11).

Baca Juga

Jika vaksin yang ada saat ini memang tak jitu menghadapi Omicron, maka diperlukan vaksin baru. “Jika kita harus membuat vaksin baru, saya pikir itu akan pada awal 2022, sebelum benar-benar tersedia dalam jumlah besar,” ucap Burton.

Dia pun cukup yakin Moderna dapat memformulasikan dan menyediakan vaksin tersebut. “Hal yang luar biasa tentang vaksin mRNA, platform Moderna, adalah kami dapat bergerak sangat cepat,” ujarnya.

Namun, sebelum vaksin untuk Omicron tersedia, Burton menganjurkan orang-orang untuk divaksinasi menggunakan salah satu vaksin yang saat ini sudah tersedia. “Perlindungan harus tetap ada, tergantung berapa lama seseorang divaksinasi, dan untuk saat ini saran terbaik adalah mengambil salah satu vaksin Covid-19,” katanya.

Pada Kamis (25/11) lalu, Moderna mengerahkan ratusan stafnya setelah berita tentang menyebarnya varian Omicron mengemuka. Moderna mengungkap pihaknya bekerja cepat untuk menguji keampuhan vaksin saat ini untuk menghadapi Omicron. Mereka tengah mempelajari dua kandidat booster.

“Sejak awal 2021, Moderna telah mengembangkan strategi komprehensif untuk mengantisipasi varian baru yang menjadi perhatian. Perusahaan telah berulang kali menunjukkan kemampuan untuk memajukan kandidat baru ke pengujian klinis dalam 60 hingga 90 hari,” kata Moderna dalam sebuah pernyataan pada Jumat (26/11).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement