Sleman Temple Run 2021, Satu Peserta Positif Dipulangkan
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sleman Temple Run 2021, Satu Peserta Positif Dipulangkan (ilustrasi). | Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Sleman Temple Run berlangsung di Komplek Candi Banyunibo. Berlangsung usai mendapat izin Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) , Sleman Temple Run dilaksanakan lewat penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Sleman Temple Run sendiri sudah diadakan sejak 2015, 2016 dan 2017 di Tebing Breksi, serta 2018 dan 2019 di Candi Banyunibo. Tahun ini, Sleman Temple Run diikuti 500 pelari, berkurang satu setelah dipulangkan usai positif Covid-19.
Lomba dibagi menjadi 25 kilometer dengan peserta 100 orang, 13 kilometer dengan peserta 210 orang dan kategori tujuh kilometer dengan peserta 190 orang. Untuk 7km rute lewati Candi Banyunibo, Spot Riyadi Candi Ratu Boko dan Candi Barong.
Kategori 13 km lewati Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi, Candi Sojiwan, Candi Ratu Boko dan Candi Barong. Kategori 25km Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Miri, Spot Riyadi, Candi Sojiwan, Candi Ratu Boko dan Candi Barong.
Bupati dan Wakil Bupati Sleman berkesempatan mengibarkan bendera start secara bergantian. Sebab, dalam pelaksanaan peserta dibagi menjadi beberapa start mulai 10 sampai 20 pelari untuk memenuhi jaga jarak protokol kesehatan.
Bupati Sleman, Kustini Purnomo mengatakan, peserta-peserta sehari sebelumnya telah melakukan tes swab antigen. Hasilnya, ada satu orang yang positif, dan yang bersangkutan langsung pulang ke daerah karena tidak bisa mengikuti lomba.
Dokter mengasumsikan hasil tes pelari tersebut positif walaupun dilakukan tes sampai tiga kali dengan hasil tes kedua samar dan hasil tes ketiga negatif. Hal itu diterapkan sebagai langkah hati-hati baik yang bersangkutan maupun panitia.
"Sebelum masuk area dilakukan protap protokol kesehatan dan di arena terdapat sarana cuci tangan dengan sabun dan sarana protokol kesehatan ketat, sehingga mengurangi resiko adanya penularan Covid-19," kata Kustini, Ahad (28/11).
Kegiatan ini dilakukan untuk mempromosikan destinasi pariwisata dan menambah daya tarik wisata di Sleman. Agenda lari ini merupakan perpaduan antara olahraga lari lintas alam, wisata dengan lintasan masuk ke komplek candi-candi.
"Juga disuguhkan kesenian lokal untuk menyemangati pelari saat melewati candi," ujar Kustini.