Senin 29 Nov 2021 08:42 WIB

Asal Penamaan Syam yang Direkomendasikan Nabi Muhammad

Nabi Muhammad Merekomendasikan Syam sebagai tempat hijrah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
 Asal Penamaan Syam yang Direkomendasikan Nabi Muhammad. Foto: Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).
Foto: google.com
Asal Penamaan Syam yang Direkomendasikan Nabi Muhammad. Foto: Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Syam menjadi negara satu-satunya yang direkomendasikan Nabi Muhammad untuk dituju ketika berbagai macam fitnah akhir zaman. Menurut Basal bin Khalil Ash-Shafadi banyak Nash yang diriwayatkan secara Shahih dari Nabi SAW terkait hal itu.

"..... Ibnu Hawalah bertanya, "Pilihkanlah untukku wahai Rasulullah jika aku menjumpai zaman itu. Beliau bersabda hendaklah engkau memilih Syam karena ia adalah bumi pilihan Allah. Allah memilih hamba-hambanya yang terbaik ke sana. Jika kalian enggan pergi ke Syam, maka hendaklah kalian pindah Ke Yaman...."

Baca Juga

Lalu bagaimana sebutan dan asal-usul nama Syam? Basal bin Khalil Ash-Shafadi di dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat di Negeri Syam mengatakan, Abu Bakar bin Al-Anbari berkata, "Terkait asal usul kata Syam ada dua jalur," katanya.

Pertama, boleh berasal dari kata al-yadd asy-syu-mi,  artinya tangan kanan. Kedua, boleh juga berasal dari wazan fu'la dari kata asy-syu'm.

Dari sisi penamaan, dinamakan Islam karena berada di sisi kiri kiblat titik dikatakan dalam salah satu pendapat bahwa Islam adalah bentuk jamak dari kata sama dinamakan seperti itu karena banyak banyaknya perkampungan di Syam dan jaraknya saling berdekatan satu sama lain.

"Sehingga diserupakan seperti negeri Syamat," katanya.

Dikatakan dalam pendapat lain bahwa disebut Islam karena suatu kaum dari Bani Kansan bin Ham berangkat ketika mereka berpencar lalu mereka pergi ke arah kiri sehingga Negeri tersebut dinamakan Syam. Dikatakan dalam pendapat lain bahwa dinamakan Syam karena Syam bin Nuh as.

"Karena ia adalah orang pertama yang menetap di sana, lalu sin diubah menjadi syin mengikuti perubahan lafal Ajam," katanya.

Basal bin Khalil Ash-Shafadi mengatakan, masih ada sebab-sebab lain terkait penamaan Syam yang sengaja tidak disebutkan. Semua pendapat itu baik kecuali tempat pendapat terakhir, karena tidak valid dan tidak sahih.

"Namun tidak menutup kemungkinan adanya lebih dari satu sebab terkait penamaan Syam.  Wallahualam," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement