REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat musik Indonesia, Bens Leo, meninggal dunia pada Senin (29/11) pagi. Kabar tersebut dikonfirmasi dalam laman Instagram Pemimpin Billboard Indonesia, Adib Hidayat, pagi ini.
"Selamat jalan Mas @bensleo52, Benedictus Benny Hadi Utomo," tulis Adib disertai foto Bens Leo berwarna hitam dan putih. Dalam ucapan bela sungkawanya itu, Adib menyebut berpulangnya Bens Leo menjadi catatan tersendiri. Kehilangan sosok Bens disebutnya merupakan momentum kehilangan sosok wartawan dan pemerhati musik Indonesia yang tidak tergantikan.
Adib mengatakan, kabar tersebut langsung diberitakan oleh sang istri, Pauline Endang Praptini, kepada pihak relasi media yaitu Ria H Drajat. Ria sendiri dikabari langsung oleh Pauline.
"Ada pesan dari Ibu Pauline Endang mengatakan 'Ria ..ms Ben sdh wafat pkn08.24'," kata Ria, menyampaikan pesan Pauline, kepada Republika.
Menurut Ria, berpulangnya Bens Leo karena sakit Covid-19. Saat ini Pauline sendiri juga sedang mengalami sakit Covid-19.
Bens Leo meninggal di RS Fatmawati, Jakarta. Ia tutup usia dalam usia 69 tahun.
Melalui keterangan resmi yang dirilis, pihak keluarga Bens meminta para sahabat untuk mengirimkan doa dari rumah masing-masing demi menjaga privasi dan mengikuti protokol kesehatan. "Tanpa mengurangi rasa terima kasih atas perhatian dan penghormatan yang diberikan, demi menjaga privasi keluarga inti dan menaati protokol kesehatan Covid-19, kami mohon kepada keluarga besar, para sahabat dan handai taulan untuk mengantarkan beliau ke tempat peristirahatan terakhirnya dengan iringan doa dari rumah masing-masing," tulis keterangan resmi keluarga.
Bens Leo bernama asli Benedictus Benny Hadi Utomo lahir pada 8 Agustus 1952. Dia merupakan jurnalis senior dan juga pemerhati musik Indonesia. Selain sebagai pengamat, BensLeo juga pernah menjadi pencari bakat dan aktif dalam berbagai kegiatan dengan tema utama melawan pembajakan karya para seniman.