REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Surat Al-A'raf Ayat 8 dan tafsirnya dijelaskan manusia akan ditimbang amal perbuatannya di akhirat. Timbangan yang digunakan adalah timbangan paling adil, namun hanya Allah yang tahu bentuk dan sifat timbangan tersebut.
وَالْوَزْنُ يَوْمَىِٕذِ ِۨالْحَقُّۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِيْنُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung. (QS Al-A'raf: Ayat 8)
Timbangan yang dimaksud dalam ayat ini tidak diketahui oleh manusia secara hakiki bagaimana bentuk dan sifatnya. Ihwal timbangan ini merupakan perkara gaib, manusia wajib mengimaninya dan hanya Allah yang tahu hakikatnya.
Maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya karena banyak melakukan kebaikan, mereka itulah orang yang beruntung. Mereka akan masuk surga dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya.