Senin 29 Nov 2021 18:00 WIB

Ridwan Kamil Minta ASN Jabar Patuhi Penghapusan Libur Nataru

Ridwan kamil berharap semua ASN menjadi teladan di lingkungannya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ridwan Kamil Minta ASN Jabar Patuhi Penghapusan Libur Nataru (ilustrasi).
Foto: istimewa
Ridwan Kamil Minta ASN Jabar Patuhi Penghapusan Libur Nataru (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemprov Jabar untuk terus berinovasi. Menurutnya, untuk melahirkan inovasi, ASN harus rajin 'belanja masalah' dengan turun ke lapangan. 

“Orang bisa berinovasi jika menemukan masalah yang harus diselesaikan. Karena itu, kita harus rajin belanja masalah,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat menjadi pembina upacara peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-50 di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (29/11). 

“Orang yang tidak mampu berinovasi karena tidak menemukan problem statement yang harus diselesaikan,” imbuhnya.

Emil berharap, semangat bela negara KORPRI selama pandemi dapat ditunjukkan melalui ketaatan. Untuk itu, ia mengimbau seluruh ASN dapat mematuhi keputusan pemerintah pusat terkait penghapusan libur bersama natal dan tahun baru (Nataru) pada 22 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 mendatang.

ASN Jabar, kata Emil, harus menjadi teladan yang taat aturan, termasuk di dalamnya penerapan protokol kesehatan, mengingat pandemi Covid-19 belum usai.

“Sudah diputuskan tidak boleh libur dari tanggal 22 Desember sampai tanggal 2 Januari. Taat saja. Anda teladan, jangan sembunyi-sembunyi, terbawa nafsu untuk melanggar aturan,” katanya.

Emil pun berharap, semua ASN menjadi teladan di lingkungannya. Serta, keluarganya. "Jadilah teladan dalam lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal, lingkungan pekerjaan, dan lingkungan secara umum dalam menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Untuk menemukan permasalahan, kata dia, para ASN harus sering turun ke lapangan, berbaur, dan bersinergi dengan masyarakat. Dengan begitu, ASN diharapkan mampu melihat langsung seperti apa permasalahan yang ada.

“Jangan berharap Anda bisa berinovasi kalau tidak bersentuhan dengan rakyat, tidak berbaur dan bersinergi dengan rakyat, tidak turun ke lapangan melihat problem seperti apa yang membutuhkan tindakan,” katanya.

“Oleh karena itu, KORPRI di hari ini harus secara fisik rajin berbaur dan turun ke lapangan, secara intelektualitas bisa melakukan sintesa atau gagasan bagaimana menyelesaikan problem di lapangan,” imbuhnya.

Sementara menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja, dalam mengasah inovasi ASN, pihaknya menggelar perlombaan “Pelor Emas HUT KORPRI ke-50” yang dilaksanakan secara virtual. Tujuannya, selain untuk menggali potensi, juga mengimplementasikan kode etik dan kode perilaku pada ASN.

“Selain kita mengasah terus inovasi kita melalui perlombaan, juga sebetulnya kita punya misi bahwa KORPRI ini juga harus menjadikan referensi untuk kode etik dan kode perilaku bagi profesi-profesi lainnya yang berada di ASN ini,” kata Setiawan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement