Selasa 30 Nov 2021 05:39 WIB

Rekomendasi IDAI Jelang Sekolah Tatap Muka Februari 2022

IDAI memandang kembali ke sekolah secara aman harus menjadi prioritas utama.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Dwi Murdaningsih
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Tanda jaga jarak dipasang pada setiap meja siswa di sekolah menjelang uji coba pembelajaran tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengatakan sekolah tatap muka pada Januari 2022 tetap berlangsung di tengah munculnya varian Omicron. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan rekomendasi terkait pembukaan sekolah, dengan pemutakhiran pada Ahad (28/11).

Dalam rekomendasi yang ditandatangani Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) itu, IDAI memandang anak akan mendapatkan lebih banyak manfaat dari pembelajaran tatap muka. Upaya untuk kembali ke sekolah secara aman harus menjadi prioritas utama semua pihak.

Baca Juga

IDAI merekomendasikan vaksinasi sebagai salah satu strategi pencegahan. Vaksinasi dijadikan sebagai salah satu syarat untuk anak mengikuti pembelajaran tatap muka. Dengan begitu, anak lebih terlindungi saat melakukan aktivitas bersama.

Selanjutnya, penggunaan masker secara benar direkomendasikan mulai anak berusia 2 tahun ke atas. Masker wajib dikenakan saat berkegiatan di dalam ruangan. Jarak antar siswa saat berada di dalam kelas pun minimal 1,8 meter dengan tetap mengerjakan protokol kesehatan secara disiplin.

Selain itu, strategi pencegahan secara berlapis harus dikerjakan oleh semua stakeholders. Pencegahan yang dilakukan antara lain dengan cara skrining sebelum masuk ke dalam lingkungan sekolah, memperbaiki ventilasi di dalam ruangan atau menggunakan hepa filter, cuci tangan dan etika batuk.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement