Selasa 30 Nov 2021 06:08 WIB

Alasan WHO Beri Nama Omicron untuk Varian Baru Covid-19

WHO melewatkan penamaan nu dan xi, namun lompat ke omicron untuk varian baru.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus corona (ilustrasi). WHO melewatkan penamaan nu dan xi, namun lompat ke omicron untuk varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan.
Foto: Pixabay
Virus corona (ilustrasi). WHO melewatkan penamaan nu dan xi, namun lompat ke omicron untuk varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Nama varian virus corona yang baru diidentifikasi telah membuat beberapa pengguna media sosial bertanya-tanya tentang sistem Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam memberi label pada versi virus tertentu. WHO memilih untuk menjuluki varian "omicron", melanjutkan penggunaan alfabet Yunani untuk menamai varian virus corona.

Pengguna media sosial mencatat bahwa WHO melewatkan dua nomor dalam melakukan penanaman varian yang pertama kali dilaporkan ke agensi oleh para ilmuwan di Afrika Selatan. WHO melewatkan "nu" dan "xi".

Baca Juga

Padahal, banyak orang mengharapkan agensi untuk memberi label varian terbaru nu, yang muncul setelah mu, varian yang ditetapkan pada 30 Agustus. Beberapa mempertanyakan apakah itu untuk menghindari menyinggung pemimpin China Xi Jinping.

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan kepada AP, WHO mengatakan bahwa nama nu dilewati untuk alasan kejelasan pelafalan. Nama xi dilewati untuk menghindari menyebabkan pelanggaran secara umum.

"'Nu' terlalu mudah dikacaukan dengan 'new (baru-red)', dan 'Xi' tidak digunakan karena itu adalah nama belakang yang umum," kata WHO.

WHO menambahkan bahwa praktik terbaik penamaan penyakit menyarankan untuk menghindari menyebabkan pelanggaran terhadap siapa pun. Kondisi itu berlaku untuk kelompok budaya, sosial, nasional, regional, profesional atau etnis.

Praktik terbaik tersebut diuraikan dalam dokumen Mei 2015 yang dikeluarkan oleh agensi PBB itu. Organisasi itu mengatakan pada saat itu bahwa mereka ingin meminimalkan efek negatif yang tidak perlu pada negara, ekonomi, dan orang-orang ketika menyebut penyakit menular.

WHO memang telah mengikuti alfabet Yunani ketika memberi label varian virus SARS-CoV-2 sejak Mei. Dikatakan sistem memungkinkan varian untuk dirujuk dengan cara yang lebih sederhana daripada dengan nama ilmiah. Selain itu membantu mencegah orang merujuk ke varian berdasarkan lokasi di mana mereka terdeteksi dan menciptakan stigma.

Sebelumnya WHO telah menggunakan alfabet untuk melabeli 12 varian covid-19 lainnya. Alfa, beta, gamma, dan delta saat ini adalah varian yang menjadi perhatian seperti omicron. Lambda dan mu diberi sebutan "varian diperhatikan" yang kurang serius. 

Baca juga : Pakar Italia Rilis Gambar Pertama Penampakan Varian Omicron

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement