Saham telekomunikasi adalah saham perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta jaringan telekomunikasi.
Produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan telekomunikasi, meliputi layanan telepon, SMS, internet atau broadband, serta jasa pendukung telekomunikasi lainnya.
Saham telekomunikasi diyakini memiliki prospek bagus seiring perkembangan teknologi, peningkatan jumlah pengguna telepon selular dan internet di Tanah Air.
Data Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan, pengguna internet di Indonesia naik 11% di tahun 2021. Jumlahnya saat ini sudah tembus 202,6 juta pengguna dibanding tahun sebelumnya sebanyak 175,4 juta pengguna.
Ingin tahu lebih banyak mengenai saham sektor telekomunikasi di Indonesia, berikut ulasannya yang dirangkum Cermati.com.
Baca Juga: Kode Broker Saham Indonesia, Ini Daftarnya
Daftar Saham Telekomunikasi Indonesia
Saham telekomunikasi
Ada beberapa saham telekomunikasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni:
1. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Telkom Indonesia adalah perusahaan telekomunikasi milik negara. Pemerintah Indonesia menguasai 52,09% saham TLKM, sedangkan sisanya 47,91% dimiliki publik.
Telkom memiliki beberapa anak usaha di bidang telekomunikasi maupun infrastrukturnya, salah satunya Telkomsel. Sayangnya, Telkomsel belum go public.
Saham Telkom Indonesia bukan hanya diperdagangkan di bursa saham domestik, tetapi juga di bursa saham Amerika New York Exchange (NYSE) menggunakan kode TLK.
Telkom Indonesia adalah perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar nomor tiga setelah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Kapitalisasi pasar TLKM tercatat sebesar Rp 376,4 triliun. Saham TLKM juga masuk dalam saham unggulan Indeks LQ45.
2. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
XL Axiata dengan kode saham EXCL melantai di bursa pada tahun 2005. Saham operator seluler swasta pertama ini dikuasai oleh Axiata Investments sebanyak 66,4% dan publik 33,6%.
Saham EXCL adalah anggota konstituen Indeks LQ45. Tercatat kapitalisasi pasar XL Axiata sebesar Rp 31,6 triliun.
3. PT Indosat Tbk (ISAT)
Indosat berdiri di Indonesia pada 10 November 1967 sebagai investasi asing. Kemudian pada 1994, operator yang terkenal dengan produk Indosat Ooredoo ini listing di BEI dan New York Stock Exchange.
Kini, pemegang saham Indosat, antara lain Ooredoo Asia Pte. Ltd sebesar 65%, publik 20,71%, dan sisanya 14,29% oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
4. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
Smartfren Telecom adalah salah satu saham telekomunikasi Indonesia yang tercatat di BEI pada 2006. Kode saham yang digunakan FREN.
Smartfren adalah salah satu unit kelompok usaha Sinarmas, yang kepemilikan sahamnya dikuasai public sebesar 30,7%. PT Global Nusa Data mendekap 25,9% saham FREN, PT Wahana Inti Nusantara 15,8%, PT Bali Media Telekomunikasi 10,7%, dan sebesar 16,9% oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk.
5. PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST)
Berbeda dengan keempat saham telekomunikasi di atas sebagai operator seluler, Jasnita Telekomindo adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha jasa telekomunikasi kabel dan tanpa kabel.
Pemegang saham JAST, antara lain PT Persada Inti Sejahtera sebesar 53,1%, publik 43,67%, dan perorangan, yakni Kristina Dwi Suryani Pangerapan 2,82% serta Nurharjanto 0,41%.
6. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Tower Bersama Infrastructure adalah perusahaan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi, seperti menara tower, dan lainnya. Perseroan menggelar IPO pada Oktober 2010.
Pemegang saham TBIG terbesar, di antaranya publik 39,01%, PT Wahana Anugerah Sejahtera sebanyak 34,23%, PT Provident Capital Indonesia 22,2%, dan sisanya dimiliki individu atau perorangan.
7. PT Daya Mitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL)
Mitratel adalah anak usaha Telkom Indonesia yang baru saja menggelar penawaran saham perdana atau IPO pada harga Rp 800 per lembar saham. Dana yang berhasil diraup sebesar Rp 18,79 triliun.
Perusahaan telekomunikasi ini bergerak di bidang jasa penyedia menara telekomunikasi. Saham MTEL dikuasai Telkom Indonesia sebesar 71,87% dan masyarakat atau publik 11,78%. Sedangkan sisanya dimiliki ESA, J.P Morgan Sekurities Asia Pacific Ltd, Morgan Stanley & Co International Plc, serta The Hongkong and Shanghai Banking Corp Ltd.
8. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Sarana Menara Nusantara adalah perusahaan telekomunikasi saham TOWR. Bergerak di bidang investasi dan jasa penunjang telekomunikasi.
Berbasis di Kudus, Jawa Tengah, perusahaan telah membangun lebih dari 400 tower baru di tahun 2020. Pemegang saham TOWR terbesar, yaitu PT Sapta Adhikari Investama sebesar 53,94% dan publik 43,67%.
Baca Juga: Rekomendasi 30 Saham Murah Bagus untuk Investasi
9. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk (GHON)
Gihon Telekomunikasi Indonesia mencatatkan saham di bursa efek pada 2018 menggunakan kode saham GHON. Perusahaan menjalankan bisnis jasa penunjang telekomunikasi.
Perusahaan juga berkembang menjadi perusahaan investasi dengan portofolio di industri leasing tower, utilitas, mikrokontroler, serat optik, dan jaringan aktif untuk industri telekomunikasi.
Saham GHON dikuasai PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sebesar 50,42%, publik 13,5%, dan Rudolf Parningotan Nainggolan sebesar 36,07%.
10. PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA)
Protech Mitra Perkasa adalah salah satu saham telekomunikasi yang tercatat di BEI sejak tahun 2016. Bergerak pada bidang usaha penyedia layanan terkelola untuk industri telekomunikasi. Dan terus berkembang merambah sektor energi terbarukan.
Pemegang saham OASA, terdiri dari PT Indovest Central sebesar 39,23%, PT Charnic Capital 21,75%, publik sebesar 14,02%, dan Gafur Sulistyo Umar 25%.
Harga Saham Telekomunikasi Indonesia
Harga Saham Telekomunikasi Indonesia
Tertarik mengoleksi saham sektor telekomunikasi? Intip dulu harga saham telekomunikasi Indonesia:
No
|
Kode Saham
|
Harga Saham / Lembar (Rp)
|
1
|
TLKM
|
3.820
|
2
|
EXCL
|
2.970
|
3
|
ISAT
|
6.925
|
4
|
FREN
|
95
|
5
|
JAST
|
146
|
6
|
TBIG
|
3.070
|
7
|
MTEL
|
770
|
8
|
TOWR
|
1.195
|
9
|
GHON
|
2.560
|
10
|
OASA
|
248
|
*Sumber: Yahoo Finance (data harga saham per 24 November 2021)
Baca Juga: Saham Preferen: Arti, Contoh, dan Bedanya dengan Saham Biasa
Perbandingan Kinerja Saham Telekomunikasi Indonesia
Kinerja saham sektor telekomunikasi
Saham telekomunikasi termasuk saham yang tahan banting, bahkan paling cuan di tengah pandemi Covid-19. Mampu menopang pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hal itu dikarenakan terjadinya peningkatan trafik penggunaan internet atau data cukup signifikan akibat kebijakan Work From Home (WFH). Saham sektor telekomunikasi diprediksi tetap akan bertumbuh di era normal baru.
Cek perbandingan kinerja saham telekomunikasi Indonesia:
Sumber: Website Indo Premier Sekuritas
*Kuartal per kuartal
**Per kuartal
***Data yang disetahunkan.
Selalu Analisis Laporan Keuangannya
Kenali perusahaannya sebelum membeli saham. Itulah salah satu kunci sukses investasi saham.
Mengenali sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan membaca dan menganalisis laporan keuangannya. Lalu bandingkan dengan kinerja saham lain di industri atau sektor yang sama.
Pun dengan membeli saham telekomunikasi. Selalu pelajari laporan keuangan saham tersebut dari situs resmi BEI ataupun website perusahaan agar kamu dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.
Baca Juga: Cara Memulai Investasi Saham bagi Ibu Rumah Tangga