REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka langsung menerjunkan tim Rapid Health Assesment (RHA) ke pusat bencana banjir bandang di Kecamatan Sukawening dan Karang Tengah, Kabupaten Garut. Tim RHA banjir bandang ini dipimpin oleh Sub Koordinator Fasilitasi Pemulihan Awal Krisis Kesehatan Kemenkes Anang Subur.
"RHA ini untuk melihat kondisi fasilitas kesehatan layanan kesehatan di RS, Puskesmas, Pos Kesehatan dijalankan sesuai standar," kata Kepala Pusat Krisis Eka Jusup Singka kepada Republika saat pelepasan tim menuju Pusat bencana banjir bandang, kemarin.
Eka menuturkan, selain itu RHA ini juga untuk melihat masalah kesehatan, kebutuhan logistik kesehatan, SDM dan banyak lagi. Tim RHA Pusat Krisis akan melihat, pelayanan kesehatan korban, reproduksi, gizi, obat, sarana dan prasarana Yankes, dan SDM kesehatan.
"RHA akan memberikan masukan kepada pemerintah daerah (pemda) bagaimana menanggulangi bencana dengan baik," katanya.
Untuk itu kata Eka, minta tim di bawah Sub Koordinator Fasilitasi Pemulihan Awal Krisis Kesehatan Kemenkes Anang Subur ikut rapat dan koordinasi apa penyebab utama bencana.
"Penyebab bencana ini harusnya bisa diantisipasi oleh Pemda," katanya.
Selain RHA, Pusat Krisis juga membawa logistik kesehatan untuk meringankan pelaksanaan di Garut. Bantuan di antaranya masker beda 2000 pcs, masker kain 1000 pcs, handsanitizer 50 botol, sepatu boots 20 pasang, romping 20 pcs.
"Ini adalah tanggap darurat respon cepat," kata Eka.
Pada kesempatan ini Eka menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan ini. Terutama untuk Pemerintah Daerah Garut, Dinas Kesehatan dan semua pihak yang terlibat dalam tanggap bencana banjir bandang Garut.
"Juga teman-teman IDI dan para Nakes di puskesmas serta dari RSUD Slamet Garut," katanya.