REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film House of Gucci memililiki banyak hal untuk didiskusikan, tergantung dari sudut pandang penonton. Para kritikus telah memperdebatkan apakah itu film biografi dramatis serius tentang keluarga mode terkenal, atau kesadaran diri, industri mode, atau keduanya?
Satu hal yang tidak perlu diperdebatkan, yaitu apakah film ini menjadi hit? Setelah pemutaran perdana pada 24 November 2021, House of Gucci, mengumpulkan 21,8 juta dolar AS (sekitar Rp 311 miliar) dalam akhir pekan pembukaan lima hari, yang merupakan rekor untuk masa pandemi ini.
Film ini tidak malu-malu menggambarkan sisi kurang sedap dari dinasti mode Italia. Lady Gaga memerankan Patrizia Reggiani, pewaris kaya dan mantan istri Maurizio Gucci (Adam Driver). Dalam kehidupan nyata, Reggiani dihukum karena menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh mantan suaminya, di mana dia dijatuhi hukuman 18 tahun penjara. Film ini juga merinci bagaimana Paolo Gucci (Jared Leto) memberi tahu ayahnya Aldo (Al Pacino) untuk penggelapan pajak di Amerika Serikat.
Seperti film atau acara TV apa pun yang didasarkan pada orang-orang bersejarah, House of Gucci memiliki bagian yang tidak akurat. Sering kali ini mudah diabaikan, kecuali Anda sebagai anggota keluarga Gucci. Inilah yang dikatakan keluarga Gucci tentang House of Gucci setelah rilis.
Keluarga Gucci merilis pernyataan tentang House of Gucci di ANSA, layanan newswire Italia. "Keluarga Gucci berhak untuk mengambil setiap inisiatif (yang diperlukan) untuk melindungi nama dan citra mereka dan orang-orang yang mereka cintai," bunyi pernyataan itu menyiratkan bahwa tindakan hukum dapat diambil dilansir Looper, Selasa (30/11).
Pernyataan itu menuding pembuat film tidak berkonsultasi dengan ahli waris dari keluarga Gucci, yang merasa bahwa mereka digambarkan sebagai preman, bodoh, dan tidak peka terhadap dunia di sekitarnya. Keluarga Gucci mengambil masalah khusus dengan cara Patrizia Reggiani digambarkan di film itu.
Keluarga merasa bingung dengan menganggap film itu menggambarkan seorang pembunuh sebagai "korban yang mencoba bertahan dalam budaya perusahaan laki-laki”. Dalam pernyataan itu, mereka menunjukkan bahwa perusahaanGucci memiliki beberapa eksekutif wanita pada 1980-an.
Keluarga Gucci telah lama mengkritik film itu, seperti mengkritik segala sesuatu mulai dari pesannya hingga casting-nya. Tidak jelas tindakan hukum apa yang mungkin diambil oleh keluarga Gucci saat ini, tetapi mengingat kesuksesan film itu, komentar seperti ini seharusnya tidak memperlambat House of Gucci.