Rabu 01 Dec 2021 00:55 WIB

Putra Mahkota Kritik Media Soal Pernikahan Eks Putri Mako

Putra mahkota Jepang Pangeran Akishino mengkritik media yang memberitakan Mako

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Putri Mako Jepang resmi menikahi kekasihnya, Kei Komuro, pada Selasa (26/10). Putra mahkota Jepang Pangeran Akishino mengkritik media yang memberitakan Mako.
Foto: EPA/Nicolas Datiche
Putri Mako Jepang resmi menikahi kekasihnya, Kei Komuro, pada Selasa (26/10). Putra mahkota Jepang Pangeran Akishino mengkritik media yang memberitakan Mako.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Putra Mahkota Akishino pada Selasa (30/11) mengkritik media karena menyebarkan rumor tentang pemberitaan pertunangan anak perempuannya, mantan Putri Mako. Pernyataan itu muncul ketika Akishino menggelar konferensi pers untuk menandai ulang tahunnya yang ke-56 tahun.

"Jika Anda membaca tabloid, ada banyak hal di sana yang dibuat-buat, meskipun ada juga beberapa pendapat yang harus kita dengarkan," kata Akishino ketika ditanya tentang hubungan antara liputan media dan putrinya yang didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental.

Baca Juga

Mako menunda pernikahannya dengan Kei Komuro selama kira-kira tiga tahun karena penentangan dari skandal yang melibatkan ibu Komuro. Selama periode tersebut, Mako dikabarkan mengalami gangguan kesehatan mental Post Traumatic Syndrome Disorder (PTSD). Mako dan Komuro mengumumkan pertunangan mereka pada 2017. Pengungkapan skandal tersebut memicu pengawasan dan kritik media yang intens.

"Mengenai artikel di internet, banyak komentar dan beberapa di antaranya mengatakan hal-hal yang sangat buruk. Ada orang yang sangat terluka oleh fitnah ini," ujar Akishino.

Sesuai dengan hukum Jepang, Mako melepaskan status kerajaannya ketika menikah dengan Komuro. Mako menyerahkan dokumen di kantor lokal dan meninggalkan Jepang untuk tinggal di New York bersama suaminya.

Beberapa pengamat kerajaan mengatakan kehebohan atas pernikahan Mako, yang sempat memicu protes, telah diredam oleh Badan Rumah Tangga Kekaisaran (IHA). Akishino mengatakan IHA terkadang mengoreksi informasi yang tidak benar di situs webnya.

“Jika Anda akan membantah sebuah artikel, Anda harus menetapkan standar yang tepat dan kemudian memprotes ketika itu terlampaui. Cakupan negatif dapat berlanjut, jadi saya pikir perlu mempertimbangkan untuk menetapkan standar seperti itu dengan berkonsultasi dengan IHA," terang Akishino.

Akishino mengatakan keputusan untuk membatalkan semua upacara pernikahan adalah haknya. Dia merasa skandal tentang utang keluarga Komuro belum dijelaskan secara komprehensif. “Saya pikir itu akan tepat jika (pernikahan) mereka dilakukan seperti biasa," kata Akishino.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement