Rabu 01 Dec 2021 01:09 WIB

AS Ingin Kompetisi yang Bertanggung Jawab dengan China

AS tidak memaksa negara di ASEAN untuk berpihak dalam perseteruan dengan China

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
AS tidak memaksa negara di ASEAN untuk berpihak dalam perseteruan dengan China. Ilustrasi.
Foto: AP / Andy Wong
AS tidak memaksa negara di ASEAN untuk berpihak dalam perseteruan dengan China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menegaskan mereka ingin fokus membangun kompetisi yang bertanggungjawab dan sehat dengan China. Pernyataan ini disampaikan ujar Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) untuk Asia Timur dan Pasifik Daniel J. Kritenbrink.

"AS mempunyai hubungan yang kompleks dengan China. AS percaya bahwa hubungan dengan China adalah kompetisi tetapi kita menginginkan kompetisi itu harus bertanggung jawab dan sehat," ujar Daniel J. Kritenbrink dalam limited Roundtable Media Interview di Kedubes AS, Jakarta, Selasa (30/11).

Baca Juga

Ia mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bertemu secara virtual dengan Presiden China Xi Jinping pada Senin (15/11) yang membahas sejumlah isu, antara lain perdagangan, teknologi, hak asasi manusia maupun situasi Taiwan.

"Saya pikir fokus utama pertemuan tersebut adalah bagaimana kita menjalankan kompetisi ini secara bertanggung jawab. Kita percaya kompetisi antara China dan AS akan meningkat secara intensif," kata dia.

Kritenbrink mengatakan diplomasi AS dengan China juga akan berlangsung intens untuk memastikan tidak salah dalam hal perhitungan yang menyebabkan konflik antara kedua negara. "Pada saat yang sama, kita berharap dapat bekerja sama dengan China di beberapa bidang seperti perubahan iklim, isu Iran, maupun pandemi Covid-19," terangnya.

Kritenbrink menegaskan kembali keinginan AS untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Menurutnya kawasan Indo-Pasifik merupakan kawasan yang sentral bagi masa depan keamanan dan kemakmuran Amerika Serikat. Kritenbrink menuturkan AS tidak memaksa negara-negara di ASEAN untuk berpihak dalam perseteruan antara AS dan China.

"Saya mempunyai banyak teman di ASEAN dan mereka mengatakan kepada saya untuk tidak membahas keberpihakan. Teman-teman di ASEAN tidak menginginkan untuk berada dalam situasi memilih antara AS atau China. AS tidak pernah memaksa," kata dia.

AS, lanjut dia, akan terus meningkatkan kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam hal perdagangan, kesehatan, ekonomi, maupun militer.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement