1.007 Peserta Ikuti Seminar Penanganan Kegawatan Jantung
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo menyelenggarakan Seminar Medis Online bertema Tata Laksana Khusus pada Kegawatan Acute Coronary Syndrome (ACS), Selasa (30/11). | Foto: dok. Humas RS PKU Solo
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah, menyelenggarakan Seminar Medis Online bertema "Tata Laksana Khusus pada Kegawatan Acute Coronary Syndrome (ACS)", Selasa (30/11). Kegiatan yang menjadi rangkaian acara Milad ke-94 RS PKU Muhammadiyah Solo dan Milad ke-109 Muhammadiyah tersebut diikuti oleh 1.007 peserta dokter dan perawat berbagai daerah secara daring.
Ketua panitia seminar medis, Wasifah menyampaikan, kegiatan ini bekerja sama dengan IDI Surakarta dan PPNI Surakarta. Seminar bertujuan untuk menambah wawasan keilmuan peserta tentang tata laksana penanganan kegawatan jantung dan memenuhi kewajiban pemenuhan SKP peserta untuk persyaratan izin profesi.
"Diharapkan dengan kegiatan ini peserta menjadi lebih update dengan ilmu tentang tata laksana penanganan kegawatan jantung," katanya.
Acara yang dibuka oleh Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Penunjang Medis RS PKU Solo ini menghadirkan narasumber dokter spesialis jantung dari RS PKU Muhammadiyah Surakarta, Ahmad Yasa, dan Nanda Nurkusumasari.
Kedua dokter spesialis jantung tersebut membahas secara tuntas mengenai pasien dengan Acute Coronary Syndrome (ACS), pengenalan dan tata laksana awal pasien ACS, sampai ke tata laksana intervensi pada pasien ACS atau yang lebih sering dikenal masyarakat dengan istilah kateterisasi jantung atau pemasangan ring jantung.
Kemudian, praktisi Keperawatan Ruang Kateterisasi Jantung, Tutut Riana Hapsari menyampaikan penatalaksanaan yang komprehensif tentang asuhan keperawatan pasien jantung.
Dari perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Solo sebagai narasumber etik, Wahyu Indianto, menjelaskan seputar pelayanan kegawatdaruratan yang sesuai dengan kode etik dan hukum.