REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick, akhirnya dipilih manajemen Manchester United untuk menempati kursi pelatih United menyusul pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih berusia 63 tahun itu akan melakoni jabatan sebagai pelatih sementara United hingga akhir musim ini. Setelah menukangi tim utama United selaku pelatih sementara, Rangnick akan melanjutkan kiprahnya di Setan Merah sebagai konsultan sepak bola dengan durasi kontrak selama dua tahun.
Optimisme pun mengiringi kehadiran Rangnick di United. Dikenal sebagai salah satu sosok pelopor gaya permainan gegenpressing, eks pelatih RB Leipzig dan Hoffenheim itu dinilai bakal memberikan warna baru terhadap gaya permainan Setan Merah.
Namun, keraguan terhadap kemampuan Rangnick untuk bisa mengangkat performa United, terutama dalam enam bulan mendatang atau hingga akhir pekan ini, diungkapkan mantan gelandang Liverpool, Graeme Souness.
Menurutnya, Rangnick bukanlah pelatih yang tepat untuk bisa membawa Setan Merah pada sisa musim ini. Rangnick, tutur Souness, mungkin berpengalaman dalam memperbaiki struktur dan mengembangkan sebuah klub. Namun, penilaian atas kemampuan itu pun baru akan terlihat setidaknya dalam lima atau 10 tahun mendatang.
''Bukan itu yang saat ini dibutuhkan United. Man United membutuhkan kesuksesan secara instan, seseorang yang bisa langsung memberikan dampak agar para penggawa United bisa langsung mengeluarkan kemampuan terbaik mereka,'' tutur Souness kepada Talk Sports, Selasa (30/11).
Souness pun menilai, Setan Merah justru membutuhkan pelatih yang bisa membawa para pemain di tim utama utnuk langsung memberikan kemampuan terbaiknya. Hal ini yang gagal dilakukan Ole Gunnar Solskjaer pada musim ini. Keraguan Souness terhadap kemampuan Rangnick kian besar lantaran eks Direktur Pengembangan dan Olahraga Lokomotif Moskow itu tidak pernah berkiprah di Liga Primer Inggris.
''Saat Anda datang ke sebuah tim, Anda harus bisa mendorong para pemain mengeluarkan kemampuan terbaiknya. United memiliki skuad luar biasa. Namun, saat ini, mereka tidak berada dalam performa terbaiknya. Apakah orang baru (Rangnick) ini, yang tidak pernah berkiprah di Liga Primer Inggris, bisa melakukannya? Saya rasa tidak,'' kata mantan pelatih Liverpool dan Newcastle United tersebut.
Mantan penggawa timnas Skotlandia itu juga masih tidak habis pikir dengan keputusan United mengontrak Souness. Menurutnya, kesepakatan dengan Rangnick itu tidak menguntungkan buat United. Sebaliknya, kerjasama itu justru lebih menguntungkan Rangnick.
''Saya tidak bisa memahami penunjukan ini. Setelah enam bulan menukangi United, kemudian dia langsung menjadi konsultan. Ini menjadi rencana pensiun luar biasa buat dia (Rangnick),'' ujar Souness.
Rangnick memang diharapkan bisa membawa United bangkit, setidaknya di pentas Liga Primer Inggris. Setelah hanya memetik satu kemenangan dari delapan laga terakhir di Liga Primer Inggris, United masih terpuruk di peringkat kedelapan klasemen sementara. Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan hanya mampu mengemas 18 poin dari 14 laga dan erpaut 12 poin dari pemuncak klasemen sementara, Chelsea.