Selasa 30 Nov 2021 19:17 WIB

Studi: Tarik Penonton ke Bioskop dengan Tiket Murah

Keragu-raguan penonton ke bioskop bermuara pada keamanan dan harga tiket bioskop.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Sebuah studi baru-baru ini mempelajari tentang perilaku penonton yang datang ke bioskop untuk meningkatkan penjualan tiket, salah satunya lewat harga tiket murah (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Sebuah studi baru-baru ini mempelajari tentang perilaku penonton yang datang ke bioskop untuk meningkatkan penjualan tiket, salah satunya lewat harga tiket murah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi baru-baru ini mempelajari tentang perilaku penonton yang datang ke bioskop untuk meningkatkan penjualan tiket. Laporan terbaru yang dibuat tiga perusahaan terkait menemukan, keragu-raguan banyak penonton film untuk kembali ke bioskop bermuara pada keamanan dan harga tiket bioskop. 

Menurut Variety yang dilansir di laman Screen Rant, Selasa (30/11), laporan itu dibuat oleh tiga perusahaan yakni perusahaan riset film bernama Quorum, perusahaan konsultan merek bernama Cultique, dan perusahaan keterlibatan penggemar bernama Fanthropology. Mereka menyurvei lebih dari 2.500 penonton bioskop prapandemi.

Baca Juga

Mereka menemukan hampir setengah dari responden, sekitar 49 persen dari mereka yang disurvei, yang pernah pergi ke bioskop, tidak lagi melakukannya. Banyak yang merasa mereka akan merasa lebih aman jika bioskop mengharuskan penonton untuk menunjukkan bukti vaksinasi.

Namun, masalah terbesar bagi banyak orang tampaknya adalah harga tiket dan konsesi. Sebab, mereka akan lebih bersedia untuk pergi jika harga tiket bioskop lebih murah. Mereka juga menyatakan keinginan untuk meningkatkan konsesi dan pilihan yang lebih sehat.

“Jam terus berdetak. Semakin lama waktu penayangan mengatasi masalah ini, semakin besar kemungkinan perilaku non-teater akan ditetapkan,” tulis laporan itu. 

Salah satu alasan kerelaan untuk menghabiskan begitu banyak uang adalah karena di sanalah sebagian besar bioskop mendapat untung. Sebab, penjualan tiket dibagi dengan studio, dan terkadang bioskop mendapatkan kurang dari setengah uang dari tiket.

Bioskop telah mencoba untuk memberi insentif kepada penonton dengan program keanggotaan seperti yang dilakukan salah satu bioskop di Amerika Serikat (AS), AMC, dengan keanggotaan AMC A-List. Dengan keanggotaan itu, penonton mendapatkan 12 film sebulan dengan tarif tetap. 

Bioskop berharap penonton akan menghabiskan lebih banyak uang untuk tiket konsesi. Namun, laporan tersebut menemukan, banyak penonton film tidak tahu tentang program tersebut atau merasa sulit untuk menggunakannya.

Bioskop telah melakukan banyak hal dalam beberapa tahun terakhir untuk bersaing dengan platform streaming. Beberapa upaya yang dimaksud adalah fokus pada layanan IMAX dan 3D, serta menawarkan opsi tempat duduk dan kursi yang dapat direbahkan. Tampaknya kunci untuk membuat film lebih menarik adalah membuatnya lebih menarik dan juga terjangkau.

Tidak seperti drama atau bahkan tempat konser, film telah menjadi hiburan massa dan salah satu yang mampu dibeli banyak orang selama masa ekonomi yang sulit. Dengan pembatasan Covid-19 yang lebih ketat dan penjualan tiket yang lebih murah, lebih banyak penonton mungkin bersedia memberi kesempatan pada film.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement