REPUBLIKA.CO.ID, BEOGRAD -- Setelah berhasil mendapatkan kontrak dengan nilai fantastis di Belanda, gelaran One Day with Indonesian Coffee, Fruits and Floriculture atau ODICOFF berlanjut ke Serbia. Gelaran ini merupakan kali pertama diselenggarakan di negara pecahan Yugoslavia ini.
Duta Besar Indonesia untuk Serbia, Chandra Widya Yudha menyatakan bahwa pihaknya sangat menantikan event seperti ODICOFF ini.“Event pertanian seperti ini merupakan hal yang sangat kami apresiasi dan kami dukung penuh sebagai upaya peningkatan perdagangan pertanian,” ujar Chandra.
Pria kelahiran Jambi ini sangat mendorong adanya peningkatan kerja sama ekonomi kedua belah negara, “Kami berharap dengan adanya ODICOFF ini dapat memberikan dampak positif bagi hubungan bilateral Indonesia – Serbia,” imbuhnya.
Selanjutnya, perwakilan Kementerian Pertanian sekaligus penanggung jawab ODICOFF Serbia, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto menyatakan bahwa ODICOFF Serbia merupakan salah satu upaya peningkatan potensi ekspor komoditas pertanian di negara ini.
“Potensi pasar masih sangat luas. Kemarin kami mengunjungi 15th Ethnic Food and Drink Fair belum menjumpai komoditi pertanian khas tropis. Ini menarik karena menunjukan bahwa perlu adanya pengenalan terhadap produk pertanian khas negara tropis kepada negara ini," ungkap pria yang akrab dipanggil Anton ini.
Event ODICOFF yang dilaksanakan di Galerija - Serbia mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat dan pelaku usaha setempat, hal ini mencerminkan bahwa hasil pertanian Indonesia sangat diminati masyarakat di sini. Produk pertanian berupa kopi, buah dan aneka olahan pertanian, diharapkan mampu menjaring buyer untuk mengikatkan diri dalam kontrak kerja sama dagang dengan pelaku usaha di Indonesia.
“Target kami adalah peningkatan ekspor yang menjadi arahan Bapak Menteri Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (GRATIEKS). Kami di sini sebagai jembatan pelaku usaha Indonesia dengan pembeli di sini dan kami membawa contoh produk beserta informasi kontak pelaku usaha yang diharapkan terjadi business matching antar pelaku usaha,” terang Anton.
Wulan dari PT. Techno Taiba Artemis yang ikut dalam rombongan delegasi misalnya, berhasil mendapatkan kontrak dengan potensi pasar sebesar Rp 83,42 miliar atau setara dengan 5,82 juta dolar AS.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara kegiatan karena dengan ini kami mendapat kontrak bisnis dan potensi pasar ekspor komoditas pertanian," terangnya.
Dalam satu hari penyelenggaraan, tercatat keseluruhan kontrak pada saat event berlangsung sejumlah 13 Letter of Intent (LOI), dengan potensi penjualan sebesar Rp 105 miliar atau setara 7,33 juta dolar AS (kurs 29/11/2021 Rp 14.320 per dolar AS).
Dalam event tersebut turut hadir undangan dari kedutaan beberapa negara di Serbia di antaranya dari negara Maroko, Turki, Itali, Pakistan, Kamboja, Malaysia dan Montenegro.