REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Perdana Menteri Perempuan Pertama Swedia Magdalena Andersson mempresentasikan pemerintahannya ke parlemen. Ia hanya membuat sedikit perubahan dari Kabinet sebelumnya.
Andersson menunjuk Mikael Damberg untuk menggantikannya sebagai menteri keuangan. Damberg tadinya menjabat sebagai menteri dalam negeri.
Andersson yang juga ketua Partai Demokrasi Sosial kembali dipilih sebagai kepala pemerintahan Swedia. Pekan lalu ia mengundurkan diri setelah bertahan sebagai perdana menteri selama tujuh jam usai anggarannya dikalahkan dalam pemungutan suara di parlemen.
Anggaran yang diajukan pemerintah Andersson pekan lalu ditolak partai-parati oposisi. Salah satunya partai sayap-kanan yang berakar dari gerakan neo-Nazi, Demokrat Swedia.
Hal tersebut mendorong mitra koalisinya yakni Partai Hijau keluar dari koalisi dua partai. Pemerintahan yang representasikan Andersson Selasa (30/11) merupakan pemerintahan kecil satu partai.
Pada Senin (29/11) kemarin Andersson dipilih kembali sebagai perdana menteri meski 101 anggota parlemen mendukungnya, 173 anggota menolaknya dan 75 abstain. Konstitusi Swedia mengizinkan perdana menteri menjalankan pemerintahan sepanjang berasal dari partai mayoritas di parlemen atau 175 anggota tidak menolaknya.
Andersson mempertahankan Ann Linde sebagai menteri luar negeri dan Peter Hultqvist sebagai menteri pertahanan. Dalam pemerintahan sebelumnya Partai Hijau mendapatkan jabatan menteri lingkungan dan budaya. Kini Annika Strandhall dan Jeanette Gustafsdotter dari Demokrat Sosial menduduki dua jabatan tersebut.
Andersson menggantikan Stefan Lofven sebagai ketua partai dan perdana menteri. Dua jabatan yang ia lepaskan pada awal tahun ini.
Andersson akan resmi dilantik usai bertemu dengan tahta berkuasa Swedia Raja Carl XVI Gustav. Lofven yang memimpin pemerintahan sementara akan mundur. Pemilihan umum Swedia berikutnya dijadwalkan 11 September tahun depan.